Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menhan RI Prabowo Terpikat Kapal Selam Canggih Milik Prancis, Bisa Jelajahi Lautan Hingga 12 Ribu Km

Kapal selam Diesel-Elektrik Scorpene class merupakan buatan Prancis yang tercanggih di kelasnya, daya jelajahnya hingga 12 ribu km

@submarines.id
Menhan RI Prabowo Terpikat Kapal Selam Canggih Milik Prancis, Bisa Jelajahi Lautan Hingga 12 Ribu Km 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Baru-baru ini, Kapal selam canggih buatan Prancis memikat hati Menhan RI, Prabowo Subianto.

Pracis memang tengah gencar-gencarnya memproduksi kapal selam Diesel-Elektrik Scorpene class.

Kapal Selam ini juga telah dibeli oleh Chile, Malaysia, India, dan Brasil lantaran salah satu yang terbaik di kelasnya.

Bila jadi dibeli, kekuatan militer Indonesia dipastikan semakin berotot dan membuat China berpikir panjang untuk menganggu kedaulatan Indonesia.

Pasalnya mesin perang satu ini memiliki efek deteren paling tinggi.

Tak pelak setiap negara ingin angkatan lautnya memiliki kapal selam karena ia merupakan senjata strategis yang tingkatkan kemampuan pertahanan secara drastis.

Dikutip dari Sosok.ID, beberapa waktu lalu Menhan Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi Prancis dan menyatakan minat negara ini untuk membeli kapal selam Diesel-Elektrik Scorpene class.

Pantas Indonesia tertarik lantaran Scopene mampu melaksanakan peperangan aspek laut di segala medan sehingga menugaskannya dalam misi apapun kapal selam ini bakal tetap survive.

Kapal selam ini dapat menjelajah hingga 1.020 km pada kecepatan 5 knot di dalam laut, dan 12.000 km pada kecepatan 8 knot di permukaan.

Dalam uji coba, Scorpène Class dapat menyelam hingga kedalaman 350 meter.

Menyoal persenjataan, kapal selam jenis ini memiliki enam tabung untuk 18 torpedo kelas berat Whitehead Alenia Sistemi Subacquei Black Shark, hingga rudal anti kapal.

Harga kapal selam ini berkisar US$450 juta atau setara dengan Rp6,4 triliun!

Berbeda dengan Scorpene yang masih sebatas minat, sebetulnya Indonesia sudah memproduksi sendiri kapal selam buatan dalam negeri dengan asistensi Korea Selatan (Korsel) yakni tiga buah Improved Chang Bogo class.

Ketiganya sudah jadi yakni KRI Nagapasa, KRI Ardadedali dan KRI Alugoro.

Masih belum puas, kedepannya Indonesia akan membuat tiga buah lagi kapal selam dengan bantuan Korsel namun belum ditentukan apa jenisnya.

Jauh sebelum gembar-gembor adanya Scorpene ini, Indonesia sudah menimang-nimang kapal selam dari Rusia yakni Kilo Class.

Kapal selam diesel elektrik ini diklaim sebagai yang paling senyap di dunia karena tingkat kebisingannya sangat rendah.

Mengutip naval-technology.com, Kilo Class atau yang dikenal di Rusia yakni Project 877 dibuat pada tahun 1980.

Kapal Selam Kilo ClassNaval Technology
Kapal Selam Kilo Class

Ia dibangun di Biro Desain Maritim Pusat Rubin, St Petersburg.

Karena tuntutan jaman, Kilo Class lantas mengalami pembaruan sistem, peningkatan kemampuan tempur dan tentunya daya tahan saat di medan operasi.

Maka Rusia langsung mencanangkan Project 636 atau yang dikenal dengan Improved Kilo Class.

Kemampuan Improved Kilo Class tak main-main.

Ia mampu menyelam sedalam 300 m dibawah permukaan laut.

Serta dapat bertahan selama 45 hari mengarungi lautan sebelum harus melakukan bekal ulang.

Kalibr dapat menghantam sasaran sejauh 275 km setelah ia diluncurkan walau kapal masih dalam keadaan menyelam.

Selain itu Improved Kilo Class juga mampu menembakan rudal anti kapal berbagai jenis yang diproduksi Rusia.

Kapal selam Rusia Severodvinsk saat luncurkan misil Kalibrnavyrecognition
Kapal selam Rusia Severodvinsk saat luncurkan misil Kalibr

Pantas saja Indonesia kesengsem dengan Improved Kilo class yang mempunyai segudang kemampuan mumpuni walau hanya kapal selam diesel-elektrik.

Bahkan pada saat Menteri Pertahanan Indonesia dijabat Purnomo Yusgiantoro, rencana pembelian Kilo Class hampir sudah final.

Kabar yang berhembus saat itu Purnomo membeli kapal selam ini untuk hadapi ancaman dari Australia.

Namun ia membantah kabar tersebut.

"Saya tidak pernah mengatakan ancaman dari selatan dalam buku putih. Dalam rencana itu, dalam konteks regional yang diprioritaskan, itu di perbatasan," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2013) silam seperti dikutip dari Kompas.com.

Mantan Menhan Indonesia Purnomo YusgiantoroTRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Mantan Menhan Indonesia Purnomo Yusgiantoro

Kapal selam ini nantinya akan ditempatkan di lima checkpoint, yaitu Selat Sunda, Selat Lombok, dan tiga checkpoint di wilayah timur perairan Indonesia.

Purnomo mengatakan kapal selam jenis Kilo Class yang dibeli dari Rusia adalah kapal selam bekas yang akan dimodernisasi, termasuk dilengkapi peluru kendali jarak jauh.

Namun, ia mengatakan kapal selam itu masih dioperasionalkan oleh AL Rusia.

"Di dalam military base-nya, mereka punya ratusan kapal selam yang masih digunakan," kata Purnomo.

Bahkan KSAL TNI AL Laksamana Marsetio saat itu sudah mengirim tim ke AL Rusia untuk mengecek kesiapaan Kilo Class.

"Kemampuannya yang memiliki peluru kendali yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan (laut) dengan jarak jauh. Itu yang kita enggak punya," kata Marsetio saat itu.

Seiring berjalannya waktu pengadaan ini menguap dan buram, entah direalisasikan atau tidak.

 (*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved