Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

AQILA Bayi 11 Bulan Diduga Jadi Korban Demam Berdarah Dengue DBD di Riau Meninggal di RSUD Meranti

Tiba di Puskesmas dokter tidak berani mengambil tindakan untuk memasang infus karena pembuluh darahnya tidak ketemu dan akhirnya dokter memberikan

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
ist
AQILA Bayi 11 Bulan Diduga Jadi Korban Demam Berdarah Dengue DBD di Riau Meninggal di RSUD Meranti 

Aqila Bayi 11 Bulan Diduga Jadi Korban Demam Berdarah Dengue DBD di Riau Meninggal di RSUD Meranti

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Seorang balita berusia 11 bulan di Kepulauan Meranti meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD).

Kasus DBD yang memakan korban ini menjadi yang pertama sepanjang Januari tahun 2020, sedangkan tahun 2019 lalu juga satu korban akibat virus yang sibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Aqila, anak perempuan dari pasangan Adi Saputra ini menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Kamis (30/1/2020) sekira pukul 15:30 WIB setelah dirawat intensif di ruangan Intensive care unit (ICU) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti.

Direktur RSUD Kepulauan Meranti, dr Hj Ria Sari membenarkan jika ada pasien DBD yang meninggal dunia.

"Info adanya pasien meninggal dunia akibat DBD itu benar," kata Ria.

Sementara itu Kasi Yanmed RSUD Kepulauan Meranti, dr Aisyah Bee mengaku belum bisa memberi keterangan lebih lanjut terkait kematian warga Desa Sungai Tohor, Kecamatan Sungai Tohor itu.

"Untuk keterangan lebih jelas sebaiknya kita ketemu di RSUD saja biar lebih jelas keterangan yang akan saya sampaikan karena saya sendiri juga belum melihat langsung rekam medis pasiennya," kata Aisyah Bee yang mengaku saat ini sedang berdinas di Kota Dumai.

Ketua Karang Taruna Kepulauan Meranti, Rayan Pribadi SH menceritakan kondisi sang bayi sudah mengalami demam selama tiga hari.

Lalu kemudian orang tua membawa bayi Aqila ke orang pintar untuk dicari tahu penyebab penyakitnya.

Tidak mendapatkan petunjuk Aqila lalu dibawa ke Puskesmas Sungai Tohor untuk dilakukan penanganan.

"Tiba di Puskesmas dokter tidak berani mengambil tindakan untuk memasang infus karena pembuluh darahnya tidak ketemu dan akhirnya dokter memberikan rujukan untuk dibawa ke RSUD," kata Rayan.

Dengan menggunakan kapal Ferry, bayi Aqila yang tiba di Selatpanjang pukul 12:00 WIB langsung dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan penanganan insentif dari dokter anak.

Setelah dilakukan pemeriksaan dokter mengatakan jika Aqila mengalami Dehidrasi.

"Setelah darahnya dicek di labor, dokter mengatakan jika anak ini terkena DBD dan ditemukan bahwa virusnya sudah mencapai ke otak," ungkap Rayan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved