Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Cagar Budaya: PENEMUAN Makam Kuno dengan Nisan Bermotif Aceh di Siak yang Sarat Aura Mistis dan Gaib

Penemuan makam kuno beserta 2 batu nisan bermotif Aceh di Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Siak Riau menyimpan misteri dan sarat aura mistis

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Cagar Budaya: PENEMUAN Makam Kuno dengan Nisan Bermotif Aceh di Siak yang Sarat Aura Mistis dan Gaib 

Sekitar 3 meter jaraknya ditemukan kepala batu nisan itu.

Mereka menyambungkan kembali agar terlihat utuh.

"Dari motif yang terlihat seperti motif Aceh namun berbeda dengan nisan nisan pembesar lainnya yang ada di sekitar makam Raja Kecik," kata dia.

Cagar Budaya: PENEMUAN Makam Kuno dengan Nisan Bermotif Aceh di Siak yang Sarat Aura Mistis dan Gaib
Cagar Budaya: PENEMUAN Makam Kuno dengan Nisan Bermotif Aceh di Siak yang Sarat Aura Mistis dan Gaib (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Raden Kelana mencoba menganalisa nisan itu.

Ia memperkirakan batu nisan itu merupakan nisan pada makam yang telah ditanam sejak abad ke -16.

Dengan ditemukannya batu nisan itu membuat tim tersebut kian semangat. Penemuan pada Senin (27/1/2020).

Esok harinya, mereka kembali lagi ke lokasi penemuan nisan itu karena beranggapan masih ada makam yang lain.

Sekira pukul 09.00 WIB, tim ini berhasil menemukan batu nisan yang lain. Namun ukurannya agak kecil dari yang pertama.

Nisan itu diapit 2 pohon besar. Jaraknya 50 meter dari penemuan nisan pertama ke arah sungai Siak.

"Kami perkirakan nisan ini adalah makam seorang panglima, dan kalau makam pertama itu diduga makam seorang bangsawan atau raja," kata Tono, panggilan akrab pria itu.

Dilihat dari letaknya, kedua makam itu berada di dataran paling tinggi yang ada di tempat itu.

Di sekitar makam terlihat alur seperti parit namun tidak berisi air.

Tim ini memperkirakan alur itu sebagai sebuah jalan menuju ke Benteng yang berada di sebelah hilir dari tempat itu.

Dua makam tersebut terletak berseberangan dengan Kolam Hijau Kecamatan Siak, tempat pencucian keris masa kerajaan Raja Kecik.

Untuk mencapai lokasi tersebut harus menyebrangi sungai Buantan Besar dengan pompong.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved