Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Alami Gangguan Pencernaan, Anak Gajah yang Diselamatkan dari Jerat Akhirnya Mati

Anak gajah betina itu diselamatkan pertengahan 2019 lalu setelah kaki kirinya terjerat kawat dan terpisah dari kawanan.

Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
serambi indonesia
Anak gajah betina bernama Salma mati karena masalah pencernaan. 

tribunpekanbaru.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan, seekor anak gajah berumur satu tahun enam bulan yang diberi nama Salma, ditemukan mati di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur. Anak gajah itu mati karena gangguan pencernaan.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, anak gajah tersebut ditemukan mati pada Jumat (7/2) lalu sekitar pukul 02.00 WIB.

"Anak gajah tersebut sejak pertengahan 2019 dirawat di CRU Serbajadi setelah dievakuasi terkena jerat. Anak gajah tersebut sejak beberapa bulan terakhir kesehatannya menurun," kata dia kemarin.

Tim dokter hewan CRU dan BKSDA sudah berupaya menangani anak gajah betina tersebut. Namun karena komplikasi pada organ vital dalam tubuh, anak gajah tersebut tidak bisa diselamatkan.

"Hasil nekropsi atau autopsi pada gajah tersebut, diketahui penyebab kematian karena gangguan pencernaan, jantung, dan limpa," kata Agus Arianto.

Sebelumnya, masyarakat Gampong (Desa) Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur melaporkan anak gajah terkena jerat. Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, akhirnya keberadaan anak gajah itu ditemukan.

Tim BKSDA bersama mitra kemudian mengevakuasi anak gajah yang bernama Salma setelah terkena jerat, serta mengalami infeksi akibat luka di kawasan hutan pedalaman Kabupaten Aceh Timur.

Saat ditemukan, kondisi anak gajah itu terluka sudah infeksi di kaki kiri depan karena jerat dari kawat logam. Selain itu, anak gajah itu juga mengalami dehidrasi dan sudah terpisah dari kawanannya. (ant/rol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved