Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Rabu Abu Jatuh Pada Tanggal 26 Februari 2020, Begini Makna & Sejarah Perayaan Masa Prapaskah

Tuhan Yesus sendiri juga berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pewartaan-Nya (lih. Mat 4:2).

istimewa
Umat Katolik Pekanbaru mengikuti misa Rabu Abu di Gereja Paroki Santa Maria a Fatima Pekanbaru. 

Hari Rabu Abu Jatuh Pada Tanggal 26 Februari 2020, Begini Makna & Sejarah Perayaan Masa Prapaskah

TRIBUNPEKANBARU.COM - Umat Katolik sedunia sebentar lagi akan memasuki masa Prapaskah 2020.

Masa Prapaskah 2020 ini ditandai dengan perayaan Hari Rabu Abu.

Pada tahun 2020 ini, hari Rabu Abu jatuh pada tanggal 26 Februari 2020.

Melansir katolisitas.org, Rabu Abu adalah hari yang menandai bahwa kita memasuki masa tobat 40 hari sebelum Paskah.

Angka “40″ selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan.

Misalnya, Musa berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 34:28), demikian pula Nabi Elia (lih. 1 raj 19:8).

Tuhan Yesus sendiri juga berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pewartaan-Nya (lih. Mat 4:2).

1. Mengapa hari Rabu?

hari rabu abu
hari rabu abu ()

Nah, Gereja Katolik menerapkan puasa ini selama 6 hari dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus), maka masa Puasa berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari.

Dengan demikian, hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu. (Paskah terjadi hari Minggu, dikurangi 36 hari (6 minggu), lalu dikurangi lagi 4 hari, dihitung mundur, jatuh pada hari Rabu).

Jadi penentuan awal masa Prapaska pada hari Rabu disebabkan karena penghitungan 40 hari sebelum hari Minggu Paska, tanpa menghitung hari Minggu.

 

2. Mengapa Rabu “Abu”?

Abu adalah tanda pertobatan.

Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6).

Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved