Virus Corona Sebabkan Polusi di China Menurun Drastis, Gambar Bersih Udara di China Diungkap NASA
Di tahun 2020, NO2 di bagian timur dan pusat China secara siginifikan menurun dari 10-30 persen dari biasanya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Virus Corona yang mewabah di sebagian wilayah di China tak hanya berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
Adanya virus mematikan tersebut ternyata membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap kemurnian oksigen di negara tersebut.
Baru-baru ini NASA memublikasikan gambar dari satelit yang menunjukkan penurunan drastis akan tingkat polusi di China.
Space Agency AS mengatakan hal itu terkait dengan virus corona.
Dilansir dari Sky News, terdapat penurunan signifikan akan zat nitrogen dioksida (No2), gas emisi yang berasal dari sepeda motor, pembangkit listrik dan industri.
Penurunan itu terjadi selama maraknya penyakit yang disebabkan virus corona di China.
Sejak 23 Januari 2020 kota Wuhan diisolasi, para warganya tidak dapat bepergian keluar.
Hal ini menyebabkan pengurangan polusi di negara itu.
Pada mulanya polusi NO2 tampak hanya berkurang di Wuhan namun lambat laun menyebar ke seluruh bagian di China, ungkap salah seorang ilmuwan NASA.
"Ini pertama kalinya saya melihat penurunan drastis akan polusi di suatu tempat," ungkap Fei Liu, peneliti kualitas udara di NASA.
Menurut Liu, dia ingat saat melihat penurunan NO2 di beberapa negara selama resesi ekonomi yang dimulai pada 2008, tetapi mengatakan penurunan itu bertahap.
Penurunan terjadi di Beijing pada 2008 saat olimpiade dan meningkat lagi setelah olimpiade berakhir.
Penurunan polusi NO2 juga terjadi sejak Hari Libur Imlek.
Liu mengatakan dirinya tidak menemukan peningkatan NO2 sejak liburan Imlek.
"Tahun ini pengurangan NO2 lebih signifikan dibandingkan tahun lalu," ungkap Liu, "saya tidak heran karena banyak kota di China diisolasi untuk menghentikan penyebaran virus corona."
Peneliti NASA membandingkan NO2 di tahun 2020 dengan rata-rata yang selama ini terjadi sepanjang 2005-2019.
Di tahun 2020, NO2 di bagian timur dan pusat China secara siginifikan menurun dari 10-30 persen dari biasanya.
Satu bulan telah berlalu sejak otoritas mengisolasi jutaan orang di Wuhan dan kota-kota lainnya di Provinsi Hubei untuk mengontrol epidemi virus corona yang masih terus mewabah.
Melalui isolasi akibat wabah yang tiba-tiba datang ini, orang-orang di pusat penyebaran virus corona COVID-19 pun menghadapi pengalaman yang mengubah hidup mereka.
Perintah isolasi yang diumumkan satu bulan yang lalu adalah respons dari krisis akibat virus corona yang sehari sebelumnya dinyatakan di bawah kendali.
Melansir SCMP, dalam minggu-minggu setelahnya, orang-orang di kota itu berhadapan dengan pengalaman yang mengubah hidup mereka, baik untuk sekadar memperoleh kebutuhan dasar di supermarket ataupun untuk memperoleh perawatan medis.
Isolasi masih terus dilakukan dan belum ada tanda-tanda kapan warga Wuhan dapat bebas meninggalkan rumah mereka.
Namun, bahkan ketika semuanya telah berakhir, kota tersebut tidak akan pernah kembali ke kondisi 'normal'.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Virus Corona: NASA Laporkan Penurunan Drastis Polusi di China"
