Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla 2020

37.477 Orang Sedang Online, Panglima TNI jo Kapolri Coba Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, langsung mencoba berkomunikasi secara langsung dengan personel di lapangan

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
37.477 Orang Sedang Online, Panglima TNI jo Kapolri Coba Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara 

37.477 Orang Sedang Online, Panglima TNI jo Kapolri Coba Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, langsung mencoba berkomunikasi secara langsung dengan personel di lapangan yang sedang bertugas memadamkan api.

Komunikasi langsung dilakukan dengan aplikasi canggih besutan Polda Riau, yang kini sudah bertaraf nasional bernama Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

Peluncuran aplikasi ini dipimpin langsung kedua petinggi dari instansi TNI dan Polri tersebut, bertempat di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Senin (9/3/2020).

Didampingi Gubernur Riau Syamsuar, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong.

Awalnya, aplikasi yang sudah terhubung dengan layar utama itu, menampilkan peta wilayah Indonesia.

Pada waktu itu tercatat, ada sekitar 37.477 orang yang sedang online, atau menggunakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara tersebut.

Ada beberapa fitur untuk berkomunikasi, salah satunya dengan video call.

Serta dengan direct messages (pesan langsung) atau sms, dan juga voice call.

Para pejabat itu mencoba untuk menghubungi Ipda Suryawan, selaku Kapolsek Koto Gasib, Polres Siak dengan cara video call.

Namun sayang, upaya pertama tidak berhasil. Karena jaringan kurang bagus di lapangan.

"Pak Kapolsek, Kapolsek Koto Gasib, kamu dengar saya tidak? Hallo," kata Kapolri sesaat koneksi sempat terhubung.

Namun Ipda Suryawan tak menjawab.

"Dia takut kali sama Kapolri," kata Jenderal Idham Azis disambut tawa hadirin.

Gagal berkomunikasi dengan Ipda Suryawan, komunikasi pun coba dilakukan dengan personel lainnya di lapangan.

Akhirnya diputuskan untuk menghubungi personel Polda Riau, Briptu Dimas.

Ternyata saat itu, Briptu Dimas sedang berada di dalam helikopter yang sedang melakukan proses water bombing.

"Dimas, apa kamu dengar saya bersama bapak Panglima?" tanya Kapolri.

"Hallo dek, kamu di heli ya?," sambung Jenderal Idham Azis lagi.

Sayup-sayup terdengar suara dari Briptu Dimas. Meski kurang jelas, namun bisa ditangkap bahwa Dimas sedang bersama sejumlah personel gabungannya lainnya, sedang melakukan upaya pemadaman dengan helikopter di Kabupaten Siak.

"Di sini ada bapak Panglima TNI, bapak Wakil Menteri LHK, bapak Kepala BNPB, bapak Gubernur, memonitor kerja kalian semua. Jaga kondisi supaya bisa terus berbuat yang terbaik," ucap Kapolri.

Selanjutnya, giliran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berkomunikasi dengan jajarannya.

Didapatkan nama Mayor Inf Suratno, Danramil di jajaran Kodam I Bukit Barisan, Kodim 0303 Bengkalis.

Panglima mencoba berkomunikasi dengan fitur voice call.

"Selamat pagi, Mayor Suratno," sapa Panglima.

"Selamat pagi siap izin," jawabnya.

"Mayor Suratno, kemudahan apa yang diperoleh apabila menggunakan aplikasi Lancang Kuning Nusantara ini?," tanya Marsekal Hadi.

"Siap Panglima, izin menjawab. Pertama untuk....." belum sempat menjawab, sambungan lantas terputus.

Namun saat dicoba dihubungi kembali, tidak bisa.

"Mungkin di Bengkalis BTS-nya kurang bagus ya. Bisa dilaporkan ke Kominfo," ucap Panglima.

Beberapa personel lainnya juga dicoba dihubungi, namun hasilnya juga gagal.

Saat waktu berkomunikasi dinyatakan habis oleh pembawa acara, sambungan video call tiba-tiba muncul di layar.

Dia adalah Ipda Suryawan, yang awalnya dihubungi oleh Kapolri, namun mendadak putus sambungan.

"Siap Pak," ucap Ipda Suryawan, yang disambut gelak tawa hadirin.

"Siap Jenderal," ungkap dia lagi.

"Iya kamu sudah sekolah belum?," tanya Kapolri.

"Siap Jenderal," jawab Suryawan.

"Kamu kapan PTIK-nya?," tanya Jenderal Idham Azis lagi.

"Nanti kau lapor Kapolda. Kerja yang baik biar bisa reward kamu sekolah," papar Jenderal bintang empat itu.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang diinisiasi Kapolda Riau, dan sebelumnya hanya digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, saat ini ditarik menjadi aplikasi nasional dengan tambahan nama Nusantara di belakangnya.

"Satu bulan lalu, saya bersama bapak Panglima TNI ke sini, di bandara dilaporkan tentang Dashboard Lancang Kuning oleh pak Kapolda (Riau). Saya merasa sangat respek sama kapolda Riau ini," ungkap Idham Azis dalam pidatonya, usai memimpin peluncuran aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara, bertempat di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Senin (9/3/2020).

"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi, begitu juga kepada Wakapolda dan para PJU. Tentang apa yang kalian kerjakan," sambung dia.

Jenderal Idham Azis melanjutkan, sebelumnya, dia juga telah memerintahkan para Kapolda yang di wilayahnya ada Karhutla, agar datang belajar ke Riau.

Sampai akhirnya pada Senin ini, dia dan Panglima TNI kembali datang ke Riau, dalam rangka meresmikan peluncuran Dashboard Lancang Kuning Nusantara.

Dia mengingatkan, bagaimana pun canggihnya program yang sudah dibuat dan dicanangkan, jika dalam pelaksanaannya tidak sesuai, maka hasilnya tentu tidak akan baik.

Untuk itu Jenderal Polisi bintang empat ini mewanti-wanti, setelah peluncuran ini, para Kapolda diharapkan mampu memahami masalah Karhutla.

"Supaya bisa bergandengan tangan bersama TNi dan seluruh komponen masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan (Karhutla) ini. Permasalahan ini bukan permasalahan biasa, tapi sudah permasalahan nasional bahkan global," urainya.

Dia juga menyinggung soal ultimatum Presiden Jokowi, terkait penanganan Karhutla.

"Kalau bapak Panglima dan saya ke mana-mana intens mengamati, benar tidak penanganan ini. Itu karena kita menjabarkan perintah bapak Presiden, kita tegak lurus dengan bapak Presiden," jelasnya.

"Pertanyaannya, apakah teman-teman, para Kapolda, Pangdam, dan seluruh komponen, bapak Gubernur, semua, akan melaksanakan dengan baik, kita kembalikan pada bapak-bapak masing-masing," sebutnya lagi.

Idham Azis pun berharap kepada jajaran, khususnya kepada 11 Kapolda lainnya di daerah Sumatera dan Kalimantan, supaya bisa serius dan fokus menangani masalah Karhutla ini.

"Saya akan carikan jabatan pak Agung (Kapolda Riau) ini, di mana yang terbaik setelah dari sini. Kalau saya yang jelas-jelas saja, capek kalau berteori. Jadi kalau kau kerja baik, saya reward, kalau kau tidak baik, saya singkirkan, udah seperti itu saja," tegasnya.

Selain itu, Kapolri juga ingin agar penegakan hukum terkait Karhutla terus dilakukan.

Baik kepada perseorangan, maupun korporasi.

Peluncuran Dashboard Lancang Kuning Nusantara - Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved