Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Seorang Siswa Meninggal Akibar DBD, Dinkes Meranti, Riau Lakukan Fogging ke Sekolah

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti melakukan pengasapan (fogging) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kelurahan Selatpanjang Kota.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU/ TEDDY Johanes Tarigan
Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti melakukan pengasapan (fogging) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi Senin (9/3/2020) pagi. 

Seorang Siswa Meninggal Akibar DBD, Dinkes Meranti, Riau Lakukan Fogging ke Sekolah

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti melakukan pengasapan (fogging) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi Senin (9/3/2020) pagi.

Tindakan fogging di lingkungan sekolah yang berada di Jalan Kartini ini terpaksa dilakukan menyusul adanya satu siswa yang meninggal dunia karena menderita demam yang diduga demam berdarah (DBD) pada Jumat (6/3/2020) lalu.

Tidak hanya lingkungan sekitar luar sekolah. Petugas juga menyisir setiap bagian di ruang kelas, fogging juga dilakukan di halaman dan saluran air yang diduga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Sebelumnya dihari yang sama petugas dinas kesehatan juga melakukan fogging di lingkungan rumah korban demam berdarah tersebut di Jalan Dorak Kelurahan Selatpanjang Timur.

Kepala Sekolah SDN 3, Sunarto saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, dilakukannya fogging di sekolah tersebut memang menyusul ada siswanya yang meninggal dunia akibat DBD.

Dia juga mengatakan jika kejadian itu baru pertama kali terjadi. disekolahnya.

“Kemarin memang ada siswa kami yang meninggal dunia akibat DBD, dan ini memang baru pertamakali terjadi. Mudah- mudahan dengan adanya fogging ini harapannya tidak ada lagi yang terjangkit di sekolah,” ungkap Sunarto.

Menurut Sunarto, selama fogging berlangsung, terpaksa kegiatan belajar mengajar dihentikan hari itu. Semua siswa dan guru diminta keluar dari ruangan hingga asap fogging benar-benar hilang.

“Sebelum fogging kami sempat melakukan aktifitas. Setelah fogging dimulai kami terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan seluruh siswa. Pengasapan dilakukan sampai ke sudut ruang kelas dan akan sangat bahaya kalau kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan. Besok kegiatan sekolah akan berlangsung seperti biasa," ujar Sunarto.

Kepala bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kepulauan Meranti Muhammad Fahri, SKM mengatakan fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk pembawa virus DBD.

Dijelaskannya, upaya fogging ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran atau memutus rantai penularan nyamuk Aedes Aegepty.

Fahri mengatakan setelah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE) disekolah tersebut, pihaknya menduga kuat korban tertular di sekolah.

Apalagi setelah dilakukan penelitian epidemologi, petugas masih menemukan adanya temuan jentik di sekolah, selain itu juga ditemukan ada beberapa siswa yang demam.

"Setelah dilakukan PE disekolah ternyata kita temukan ada beberapa anak yang demam dan jentik nyamuk di lingkungan itu. Selain itu kita juga melakukan PE di rumah korban, namun kita tidak menemukan apa-apa. Kemungkinan besar kami menyimpulkan anak itu terkena DBD di sekolah, makanya kita kejar nyamuk dewasanya di sekolah," jelas Fahri.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved