Kisah Kopasus dan Kostrad Bikin KKB Kocar Kacir, Hanya Butuh 75 Menit Bebaskan Warga
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di papua masih berulah mengganggu warga di Papua.
Kisah Kopasus dan Kostrad Bikin KKB Kocar Kacir, Hanya Butuh 75 Menit Bebaskan Warga
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di papua masih berulah mengganggu warga di Papua.
Dari sejumlah kasus, tentunya penyanderaan terhadap ratusan warga di Tembagapura pada November 2017 lalu yang tak mudah dilupakan oleh masyarakat.
Saat itu, KKB Papua berhasil menduduki kampung-kampung hingga akses keluar masuk terputus.
Warga Tembagapura pun terjebak di kampung mereka sendiri dan tak dapat keluar.
Untuk menyelematkan warga, TNI akhirnya menerjukan Kopassur dan Kostrad untuk melakukan operasi pembebasan terhadap warga yang menjadi sandera KKB.
Operasi penyelamatan warga pun berlangsung cukup cepat.
Tim gabungan dari Kopassus dan Kostrad hanya butuh waktu 78 menit untuk menumpas anggota KKB dan membebaskan 347 warga Papua yang menjadi sandera.
Namun, tragedi tersebut masih menyisakan trauma bagi warga Tembagapura.
Trauma itulah yang membuat ratusan warga memilih untuk mengungsi karena takut kejadian yang sama terulang lagi.
Terlebih lagi, aktivitas teror KKB Papua semakin meningkat dan diindikasi targetnya adalah PT Freeport Indonesia.
Kabar terbaru menyebutkan, hingga Senin (9/3/2020) telah ada 917 warga Distrik Tembagapura yang mengungsi ke Timika, Kabupaten Monika, Papua.
Lantas, seperti apa kisah operasi pembebasan 347 warga Tembagapura yang disandera KKB Papua pada 2017 silam?
Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kronologi Operasi Pembebasan 347 Sandera di Papua Dalam Waktu 78 Menit', operasi penyelamatan yang digelar Jumat (17/11/2017) itu, tidak dilakukan aparat sembarangan.
Kepala Penerangan Kodam Chendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, menyebut anggota TNI yang berpartisipasi dalam operasi itu, adalah gabungan dari Grup 1,2,3 dan Sat81/Gultor Kopassus TNI AD, serta Yonif-751/Raider dan Tontaipur Kostrad TNI AD.