Uang Hantu Dimakan Setan! Setelah Korupsi Dana Desa, Kades Ini Ditipu Dukun Penggandaan Uang
Uang hasil korupsi tersebut digandakan ke dukun yang berada di daerah Limpung, Kabupaten Batang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dana Desa (DD) dikucurkan oleh pemerinah untuk biaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Namun apa jadinya jika Dana Desa tersebut djadikan sebaga modal sang Kades untuk praktik penggandaan uang bersama dukun?
Bukannya keuntungan berlipatganda yang didapat, uang yang digandakan pun raib oleh sang dukun.
Hal tersebut terjadi pada Desa Wonosido, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Akibat menilap Dana Desa, Sugito (55) mantan Kades Wonosido ini ditahan Satreskrim Polres Pekalongan.
Ia diduga kuat telah melakukan tindak pidana korupsi dana desa.
Uang hasil korupsi tersebut digandakan ke dukun yang berada di daerah Limpung, Kabupaten Batang.
"Uang yang saya korupsi sebesar Rp 292 juta itu berasal dari dana desa tahun 2018. Uang tersebut saya gandakan ke dukun yang ada di Kabupaten Batang namun, uang yang saya gandakan tidak ada hasil," kata Sugito kepada Tribunjateng.com saat menggelar press release di halaman Mapolres Pekalongan, Selasa (11/3/2020).
Ia menceritakan, dukun tersebut berjanji bisa menggandakan uang yang ia gandakan sebesar Rp 292 juta, menjadi Rp 1 miliyar lebih.
"Saya ingin gandakan uang, karena saya ingin mendapatkan uang yang lebih banyak. Pada saat melakukan perbuatan tersebut, saya masih aktif menjadi kepala desa," tuturnya.
Sugito mengungkapkan merasa perbuatan yang ia lakukan salah, pada tahun 2018 ia mengundurkan diri dari Kepala Desa Wonosido.
"Sebenernya, masa jabatan saya menjadi menjadi kades itu sampai akhir tahun 2019.
Karena, saya merasa salah akhirnya mengundurkan diri dari kades," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko mengatakan mantan Kades Wonosido diamankan itu, berdasarkan hasil penyidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi serta saksi ahli atas penyelewengan dana desa tahun 2018.
"Kerugian negara ada Rp 292 juta dengan barang bukti berkas pencarian dana desa dengan tanda tangan palsu dan satu sepeda motor beserta BPKB nya," kata AKBP Aris.
