Pencurian Ternak Kerbau di Kuansing Marak, Manfaatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Covid-19
Di tengah Pandemi virus corona atau Covid-19, tindakan pencurian ternak jenis kerbau justru marak terjadi di Kuansing.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Di tengah Pandemi virus corona atau Covid-19, tindakan pencurian ternak jenis kerbau justru marak terjadi di Kuansing.
Sejauh ini belum ada pelaku yang tertangkap.
Maraknya pencurian ternak jenis kerbau tersebut terjadi di kecamatan Pangean. Padahal di kecamatan merupakan asal muasal lahirnya Silat Pangean.
Kapolsek Pangean AKP Hendra Setiawan SH membenarkan maraknya pencurian hewan ternak tersebut.
"Memang sempat marak pencurian hewan ternak di sini. Kerbau yang dicuri," kata AKP Hendra Setiawan SH, Minggu (5/4/2020).
Sang Kapolsek sendiri belum bisa merinci sejauh ini sudah berapa hewan ternak warga yang dicuri. Begitu juga pola pencurian yang dilakukan pencuri.
"Warga ngak ada melapor. Makanya kita ngak tau jumlahnya (yang hilang)," kata Kapolsek.
Informasi yang dirangkum Tribunpekanbaru.com, para pelaku menggunakan truk cold diesel untuk melakukan aksinya. Para pelaku beekasi sekitar pukul 04.00 - 05
00 wib.
Para pelaku menggunakan sebo - penutup wajah. Kerbau warga tinggal ditarik dan dituntun masuk ke dalam truk. Setelah itu, pencuri meninggalkan lokasi.
Tribunpekanbaru.com ditunjukkan warga Pangean sebuah video dimana ada seeokor kerbau anakan yang tertambat di tengah hutan. Padahal kerbau tersebut milik warga. Diduga, pencuri meninggalkan kerbau anakan tersebut di hutan karena masih kecil.
Ada juga aksi pencurian kerbau di desa Pauh Angit Hulu. Kala itu anak pemilik kerbau memergoki aksi pencurian. Namun sang pencuri tetap membawa kerbau. Para percuri menggunakan sebo dan membawa sebuah truk.
Terkait cerita aksi pencurian diatas, sang Kapolsek tidak mengetahui detail. Sebab, laporan pencurian tidak ada dari warga.
"Memang marak kemarin pencurian hewan ternak. Tapi itu tadi, ngak ada melapor," keluhnya.
Pihaknya pun tidak mendata berapa ternak kerbau warga yang hilang di wilayah hukumnya.
Namun pihaknya sudah menggalakkan pos roda akibat maraknya pencuria ternak kerbau ini. Ronda di setiap desa sudah digalalkan.
"Kemarin sudah kita kumpulkan pihak kecamatan dan juga seluruh desa. Kita aktifkan lagi pos roda. Itu upaya kita untuk mengatasi aksi pencurian ini," terangnya.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )