Ada yang Gunakan Visa Turis, Pemulangan TKI dari Malaysia Masih Terkendala
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia.
Sebab saat ini di Malaysia terjadi penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 yang menyebabkan Malaysia melakukan kebijakan lockdown.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Selasa (8/4/2020) mengatakan, hingga saat ini Riau masih menerima kepulangan TKI dari Malaysia.
Bahkan para TKI yang dipulangkan melalui Riau tidak hanya TKI dari Riau saja. Namun juga ada yang berasal dari provinsi lain di Sumatera.
"Kita saat ini tidak hanya menampung kepulangan PMI dari Riau saja, namun juga menampung PMI dari Pulau Sumatera," kata Gubri Syamsuar usai melakukan Video Conference dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia, di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (08/04/2020).
Gubri mengungkapkan, Pemprov Riau saat ini masih membuka pelabuhan di Kota Dumai, pelabuhan di Kabupaten Bengkalis, dan pelabuhan di Kabupaten Kepulauan Meranti yang masih menerima kepulangan TKI dari Malaysia.
Bahkan gelombang kepulangan TKI dari Malaysia ke Riau sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu dan masih terus berlanjut hingga saat ini.
"Hingga saat ini kita masih menerima TKI yang cukup banyak, masalahnya adalah terjadinya lockdown di Malaysia yang menyulitkan kepulangan TKI," ujarnya.
Gubri mengungkapkan, meski sudah banyak banyak yang dipulangkan ke Riau. Namun hingga saat ini masih banyak warga Riau yang tertahan di Malaysia dan masih menunggu dipulangkan.
"Meraka banyak yang memakai visa turis, sehingga ini yang menjadi masalah bagi kita," katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum berencana untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (8/4/2020), mengatakan, meskipun sejauh ini pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan sudah memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan PSBB namun untuk di Riau belum berencana akan melakukan kebijakan tersebut.
Pasalnya masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh Pemprov Riau, bersama pemerintah Kabupaten Kota. Pekerjaan rumah yang menghambat Pemprov Riau tidak bisa menerapkan PSBB tersebut adalah masih adanya gelombang kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia ke Riau melalui Pelabuhan Dumai.
“Untuk PSBB kita belum melangkah ke sana, gugus tugas provinsi dan bersama bupati dan walikota belum menetapkan. Masih ada pekerjaan rumah yang masih kita kerjakan. Selagi masih ada TKI ke Riau, sulit kita melakukan PSBB,” kata Syamsuar.
Pihaknya akan kembali meminta kepada pemerintah pusat terkait dengan pemulangan TKI dari Malaysia yang masih terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Karena perlu dilakukan kajian untuk menetapkan Riau berstatus PSBB
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/gubernur-riau-syamsuar-menyampaikan-perkembangan-kasus-covid-19-kamis-242020.jpg)