Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Segera Miliki Hanud NASAMS, Myanmar Tak Mau Kalah,Negosiasi Rumit sama China Boyong SY-400

Presiden Kongsberg Defence and Aerospace menyebut bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan memiliki sistem pertahanan tersebut di kawasan

Kongsberg Via Gridhot
Myanmar Sudah Beli Rudal Pertahanan Udara Jarak Jauh SY-400 Berjangkauan 400 Km 

Presiden Kongsberg Defence and Aerospace menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan memiliki sistem pertahanan tersebut di kawasan.

TRIBUNPEKABARU.COM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memiliki susunan strategi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Hal tersebut penting dalam melaksanakan tugasnya untuk menjaga kedaulatan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun rupanya, sistem pertahanan udara (Hanud) platform darat Indonesia terbilang masih minim.

Melansir Sosok.id, meski demikian rupanya pertahanan udara negeri ini sedang mendapat asupan sistem hanud dari Norwegia.

Adapun sistem hanud tersebut, yakni Norwegian Advanced Surface to Air Missile System (NASAMS) yang dibuat oleh pabrikan Kongsberg.

Mengutip Tribunnews, dalam kontrak senilai 77 juta dolar AS tersebut, Indonesia akan segera mendapatkan peralatan peluncur rudal, radar, pos komando serta radio dan sistem integrasi.

Meski demikian, rudal Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) sebagai senjata pelibas pesawat musuh harus dibeli terpisah dari pabrikan Raytheon Amerika Serikat (AS).

Presiden Kongsberg Defence and Aerospace, Eirik Lie, mengaku senang atas kesepakatan tersebut.

Ia pun menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan memiliki sistem pertahanan tersebut di kawasan.

Sebagai informasi, negara yang sudah memiliki NASAMS adalah Finlandia, Belanda, AS, Spanyol dan Oman.

"Semakin banyaknya (negara) yang menggunakan (NASAMS), telah mengkonfirmasi bahwa NASAMS adalah sistem pertahanan udara paling modern dan maju di dunia," katanya.

NASAMS sendiri dikategorikan hanud jarak sedang.

Meski demikian, bisa didongkrak performanya menjadi jarak jauh namun dengan berbagai penyesuaian.

Tahu jika negara serantau sedang besar-besaran memodernisasi perangkat perangnya, Myanmar tak mau ketinggalan.

Sumber: GridHot.id
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved