Virus Corona
Tak Seperti di Negara Lain, PSK di Indonesia Malah Makin Laris di Tengah Wabah Virus Corona
Pihaknya mendapati enam remaja perempuan yang sudah dalam keadaan telanjang bersama delapan pria.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Belasan remaja diamankan saat terjaring razia aparat kepolisian usai diduga terlibat dalam praktik prostitusi online di salah satu hotel di Makassar, Jumat (10/4/2020) dini hari.
Dantim Penikam Polrestabes Makassar Ipda Arif Muda mengatakan bahwa saat melakukan penggerebekan di dua kamar hotel.
Pihaknya mendapati enam remaja perempuan yang sudah dalam keadaan telanjang bersama delapan pria.
Arif menyebut keenam perempuan itu masih berusia di bawah umur.
Mereka diduga PSK dari praktik prostitusi online.
Penggerebakan ini sendiri merupakan pengembangan dari tiga orang yang diamankan sebelumnya.
"Saat dikembangkan, kami menangkap enam orang PSK yang masih di bawah umur yang dalam keadaan bugil yang hendak pesta seks dengan delapan orang pria," kata Arif.

Selain menemukan barang bukti berupa alat kontrasepsi, kata Arif, polisi juga menemukan beberapa paket narkoba jenis sabu.
Penggerebekan ini sendiri kata Arif semakin mengkhawatirkan di tengah imbauan pemerintah untuk melakukan sosial distancing dan pyhsical distancing di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Kota Makassar.
Dari penggerebakan itu sendiri, polisi juga mengamankan sepasang suami istri yang diduga menjadi muncikari para remaja yang menjadi pekerja seks komersil (PSK) di hotel tersebut.
Kini belasan orang yang terjaring razia tersebut telah dibawa ke Mapolrestabes Makassar.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, satu pasangan suami istri yang ditangkap berprofesi sebagai mucikari," kata Arif.

PSK di China berbohong agar dapat pelanggan
Sementara itu, PSK di China harus membohongi pria hidung belang agar dapat pelanggan selama Virus Corona mewabah di negara itu beberapa waktu lalu.
Mengutip Daily Star, Selasa (4/2/20), banyak dari mereka yang terpaksa menawarkan layanannya dengan potongan harga besar.
Tak hanya memangkas harga, mereka juga mengedit kewarganegaraan mereka dalam iklan online dan mengaku sebagai orang Korea atau Jepang.
Seorang wanita etnis Tiongkok ini mengaku mengubah kewarganegaraanya di iklan daringnya.
Dia juga memangkas tarifnya dari 180 dollar AS (Rp2,4 juta) menjadi setengahnya yakni 90 dollar AS (Rp1,2 juta).
Menurutnya, bisnisnya itu merosot lebih dari 50% dalam dua minggu terakir sejak histeria virus corona melanda seluruh dunia.
"Bisnis saya menurun, sebelumnya tidak pernah seburuk ini," katanya kepada NZHerald.
"Padahal saya tidak pernah menyebutkan bahwa saya orang Tionghoa, karena itu saya juga harus menawarkan diskon besar, tetapi klien menghindari kami," tambahnya.
"Seolah-olah kami ada virusnya," sambungnya.
Mereka sebagian besar adalah penduduk Selandia Baru dari etnis Tionghoa, tetapi mereka belum mengunjungi China selama 8 tahun.
Tetapi klien memandangnya sebagai "tidak berbeda dengan mereka yang berada di Wuhan."
Mayoritas warga negara asing yang bekerja secara ilegal di industri esek-esek Selandia Baru diyakini orang Cina.
Hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan secara hukum untuk menjadi PSK.
Tetapi para migran dengan visa temporer sering mengiklankan bahwa mereka adalah orang asing dan hanya di sana untuk waktu singkat untuk memohon klien yang menginginkan hal baru, meskipun ilegal.
Pekerja seks anonim mengatakan mereka yang ada di industri telah berhenti mengiklankan diri mereka sebagai pendatang baru, karena ketakutan terhadap virus corona.
Sejauh ini tidak ada kasus virus corona, tetapi sebagai pencegahan pemerintah setempat memblokir masuknya semua warga asing yang bepergian dari China.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "14 Remaja Digerebek di Kamar Hotel Saat Akan Gelar Pesta Seks, Sepasang Mucikari Turut Diamankan".