Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PSBB di Pekanbaru

Hari Pertama PSBB, Sukarmin : Kedai Kopi Orang Masih Buka, Saya Buka Jugalah

Seorang pemilik warung kopi dan penjual makan di Pekanbaru tetap membuka warungnya hari pertama dimulai PSBB tersebut.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
PEMERIKSAAN - Personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru melaksanakan giat pemeriksaan terhadap sejumlah pengendara, Kamis (16/4/2020) di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru hampir tidak ada perubahan dari aktivitas masyarakat hari-hari sebelumnya.

Kedai kopi warung sarapan masih tetap buka dan pembeli juga masih ramai.

Melihat kondisi itu, seorang pemilik warung kopi dan penjual makan di Pekanbaru tetap membuka warungnya hari pertama dimulai PSBB tersebut.

"Saya sudah niat nggak mau buka warung dulu karena ada penerapan PSBB, tadi awak baru survey ke beberapa kedai kopi, ternyata semua buka seperti biasa. Jadi kami putuskan hari ini kita buka seperti biasa,"ujar Sukarmin seorang pemilik kedai kopi di Pekanbaru kepada tribunpekanbaru.com Jumat (17/4/2020).

Apalagi menurut Sukarmin pelanggannya tetap meminta agar ia buka meskipun ada penerapan PSBB, karena pelanggannya masih masuk bekerja.

"Dan sebagai usaha kita mencegah virus kami harap abang-abang pakai masker semua saat masuk ke warung dan kami sediakan hand sanitizer serta membuat jarak meja,"ujarnya.

Pantauan tribunpekanbaru.com juga aktivitas masyarakat masih seperti biasanya, bahkan tidak ada perubahan, hanya saja di pintu masuk kota Pekanbaru dilakukan pemeriksaan secara ketat sejak Jumat pagi.

Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru Riau dimulai hari ini Jumat 17 April 2020.

PSBB di Pekanbaru ini akan berlaku hingga 30 April 2020 mendatang. 

Pemberlakuan PSBB ini belum penuh 24 jam. Pembatasan aktivitas masyarakat baru berlangsung dari pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB.

 Walikota Pekanbaru, Firdaus mengimbau agar masyarakat yang tidak punya kepentingan tetap berada di rumah saja.

 Apabila PSBB tidak optimal, Pemko Pekanbaru berencana menerapkan PSBB selama 24 jam. 

"Kita akan evaluasi pemberlakuannya, kalau tidak mengurangi mata rantai covid ya diperpanjang jadi PSBB 1x24," jelasnya dalam Konfrensi Pers di Ruang Multimedia MPP Pekanbaru, Kamis (17/4/2020).

"Maka kami mengajak daerah di Pekansikawan mendukung PSBB Begitu juga Kota Dumai dan Mandau, Kabupaten Bengkalis," ujarnya.

Firdaus menyebut bahwa sanksi terberat bagi pelanggar PSBB adalah kurungan sama tiga bulan. Dirinya mengaku tidak ingin masyarakat terkena sanksi terberat.

Ia mengajak masyarakat untuk ikut memutus mata rantai covid-19. Caranya dengan tetap berada di rumah.

"Keluar rumah hanya untuk yang penting, Bila di luar rumah pakai masker dan ikuti protokol kesehatan," ulasnya.

Firdaus menilai pembelakuan PSBB di Kota Pekanbaru sudah tepat. Apalagi dirinya melakukan bahan bersama unsur forkopimda.

Ia mengaku bahwa jumlah kasus covid-19 tidak sebanyak daerah di kawasan yang sudah Zona Merah. Namun perlu diingat Kota Pekanbaru adalah kawasan terbuka.

Terbukti banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang berasal dari luar kota. Ada dari Malaysia, Sumatera Barat, Medan, Jakarta dan daerah lainnya yang sudah terjangkit covid-19.

"Apalagi sudah ada di Pekanbaru pasien yang transmisi lokal. Dia tidak riwayat perjalanan, tapi malah terpapar covid-19," ulasnya.

Pembatasan aktivitas masyarakat ini juga bertujuan agar masyarakat yang sehat tetap sehat. Mereka yang sehat angan sampai tertular.

Maka ia berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Apalagi pasar tradisional tetap buka saat pemberlakuan PSBB.

Pengelola pasar nantinya harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. Ia mengingatkan masyarakat tidak belanja di pasar kaget.

Firdaus menyebut sejumlah sektor ekonomi yakni infrastruktur dan industri tetap bisa beraktivitas. Begitu juga sektor informal tetap beraktivitas.

Mereka mendapat ruang untuk mencegah krisis ekonomi. "Namun tetap mengacu pada protokol kesehatan. Jaga jarak," pesannya.

(tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved