Pasien PDP Meninggal
Dalam Sepekan, 2 PDP di Pelalawan Meninggal Dunia. Hingga Kini, Hasil Tes Labor Belum Keluar
Dua PDP di Pelalawan meninggal dunia dalam sepekan belakangan. Hasil tes labor kedua PDP itu, hingga kini belum keluar.
Penulis: johanes | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang meninggal dunia pada Sabtu (18/4/2020) pagi sebelum hasil pemeriksaan swap dikeluarkan laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pasien berinisial DY itu menambah daftar PDP Virus Corona di Pelalawan yang meninggal di ruang perawatan isolasi virus corona.
Total sudah dua orang pasien PDP yang menghembuskan nafas terakhirnya sebelum hasil pemeriksaannya diterima dari laboratorium.
" Total sudah dua pasien PDP kita yang meninggal dalam pekan ini. Keduanya belum bisa dipastikan positif atau negatif corona," tutur juru bicara penanggulangan Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Sabtu (18/4/2020).
Asril menerangkan, kedua pasien yang menghembuskan nafas terakhirnya sama-sama memiliki penyakit bawaan yang cukup parah.
Adapun PDP Virus Corona di Pelalawan yang pertama adalah yakni CN (57).
Ia adalah warga Kerinci Kota Kecamatan Pangkalan Kerinici.
Pria tersebut memiliki penyakit penyerta yakni jantung dan hipertensi selama perawatan.
Ia meninggal di ruang isolasi RSUD Arifin Ahmad tiga hari yang lalu setelah empat hari menjalani pengobatan
Pasien kedua yakni DY yang meninggal di ruang isolasi RSUD Selasih Pangkalan Kerinci pada Sabtu (18/4/2020).
Lelaki itu masuk ruang isolasi sejak 16 April 2020 dengan penyakit penyerta yang cukup berat.
Nyawanya tidak tertolong lagi setelah kondisi kesehatannya terus memburuk.
"Keduanya diberlakukan protokol Covid-19 dalam proses pemakaman. Saat hasil swabnya keluar, kita akan ekspos lagi apakah positif atau negatif corona," tandas Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan ini.
Jumlah Korban di Riau Bertambah
Jumlah pasien positif Virus Corona di Riau kembali bertambah pada Sabtu (18/4/2020) ini sebanyak 4 kasus, sehingga jumlahnya menjadi 30 kasus.