Enam Hari Jasad sang Paman yang Meninggal akibat Virus Corona Hilang, Akhirnya Ditemukan di Sini
Entah apa yang terjadi, keluarga ini kesulitan mendapati jasad pamannya yang meninngal akibat virus corona. Butuh waktu 6 hari mengetahuinya
Mohamed el Aswad, seorang pensiunan Inggris-Mesir berusia 84 tahun, meninggal sendirian karena Virus Corona pada 12 April di rumah perawatan Manor Farm di East Ham, London timur.
Dia seorang pria introvert, seorang yang serba ingin tahu dan menyukai tembikar. Dia bekerja selama lebih dari empat dekade sebagai akuntan.
El Aswad belum menikah dan tidak memiliki anak. Ada pun keponakannya di Dubai, Mohamed Morsi, yang pertama kali diberi tahu bahwa pamannya itu telah meninggal.
“Paman saya mendukung saya dari A-Z dalam hidup saya. Dia mendukung keluarganya di Mesir, bahkan saudara jauh. Setiap uang yang dia miliki dia berikan kepada keluarganya,” kata ponakan El Aswad, Morsi.
Seperti Robertson, kesedihan Morsi juga diperparah oleh logistik untuk mengatur pemakaman pamannya dari jauh.
“Di Mesir, pemakaman itu murah, tidak terlalu mahal. Tapi di Inggris biayanya sekitar 4.000 pound Inggris. Saya tidak bisa membayar pemakaman paman saya. Saya berjuang untuk hidup, saya tidak punya tabungan sepeser pun."
Pemerintah Inggris menawarkan hingga 1.000 pound Inggris (sekitar Rp 19 juta) di bawah skema Pembayaran Biaya Pemakaman bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Tetapi rata-rata pemakaman dasar seharga 4.975 pound Inggris (Rp 96 juta) dan kremasi sedikit lebih murah yaitu 3.858 pound Inggris (sekitar Rp 74 juta) menurut laporan tahunan Sun Life Cost of Dying.
Mirip dengan komunitas Yahudi ortodoks, kremasi orang mati dilarang dalam Islam.
Khawatir bahwa tubuh pamannya akan dikremasi jika dibiarkan tidak diklaim, seorang teman Morsi merujuknya ke Eden Care UK.
Yakni sebuah badan amal yang mengakomodasi praktik budaya dan agama dari mendiang paman Morsi dan menyediakan jalur keuangan yang vital bagi keluarga yang berduka yang tidak mampu membayar biaya pemakaman.
Badan amal itu membantu mengoordinasikan penguburan 42 korban Menara Grenfell pada 2017. Sebelum pandemi, mereka menerima rata-rata tiga hingga empat rujukan seminggu.
Sekarang mereka menerima hingga delapan hari.
Abu Mumin, seorang pekerja sosial di badan amal itu, mengatakan, "Banyak keluarga ini yang terjebak. Mereka berduka dan kemudian mereka harus merencanakan pemakaman yang tidak bisa mereka ikuti. Kami berada dalam situasi sulit."
Bagi Mumin, tujuan amal terikat oleh kewajiban agama untuk menghormati martabat orang mati dan melaksanakan ritual terakhir.
