Jangan Macam-macam dengan Petugas Medis di Negara Ini selama Pandemi Virus Corona, Sanksi Berlaku!

Bikin kapok. Bagi yang menyepelekan tugas medis selama wabah virus corona, maka siap-siap sanksi tegas berlaku. Negara ini bikin aturan ketat

Editor: Budi Rahmat
SCMP/Xinhua
ILustrasi 

Bernie Smith, Sekretaris Negara SDA, serikat pekerja ritel, makanan cepat saji, dan gudang menyambut denda tersebut sebagai tanda bahwa masyarakat tidak memiliki kebijakan toleransi terhadap "serangan keji" ini.
"Anggota kami bekerja sangat keras dalam lingkungan yang penuh tekanan, membuat kami semua diperlakukan menjijikkan seperti ini cukup menyedihkan," kata Smith.

Dia menceritakan "pria muda" yang bekerja di sebuah supermarket di pantai tengah sedang batuk di bagian depan toko ketika dia mencoba mengarahkan pelanggan untuk mematuhi jarak sosial.

Sembari Menunggu Investigasi China, Trump sebut AS juga Lakukan Penyelidikan Kasus Virus Corona

Pria PDP Virus Corona ini Dijemput Paksa Istri dari Jakarta, Sampai di Kampung Batuk dan Sesak Nafas

Di sebuah supermarket Bega, sekelompok anak lelaki berjalan melalui pepulauan sembari batuk-batuk dan meludah ke arah staf.

"Mereka mungkin berpikir itu lucu tapi tidak... itu penyerangan," kata Smith.

Smith mengatakan para pelaku kemungkinan terbagi ke dalam dua kelompok, mereka yang sakit mental atau terpengaruh narkoba, dan mereka yang melampiaskan frustrasi pada pekerja atau menganggap perilaku itu lucu.

Hazzard mengatakan niat denda itu tidak merugikan orang yang memiliki masalah kesehatan mental.

"Saya yakin mereka (yang sakit mental) akan ditampung melalui kepolisian sesuai kebijakan, dan ada perlindungan di tempat jika mereka perlu meninjau kasus mereka," kata Hazzard.

USAI GONCANG Benua Eropa, WHO sebut Virus Corona akan Mewabah di Afrika, Ini Alasannya

Apa Sih Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Gejala Virus Corona? Jangan Sampai Salah

David Babineau, Sekretaris Divisi Trem dan Bus dari Persatuan Kereta, Trem & Bus NSW, mengatakan orang-orang yang hanya berusaha melakukan pekerjaan mereka juga diludahi.

Ilustrasi penjemputan pasien corona
Ilustrasi penjemputan pasien corona (Sermbi News via Intisari)

"Terus terang, itu menjijikkan dalam keadaan apa pun tetapi di tengah krisis kesehatan saat ini tidak dapat ditoleransi," kata Babineau.

"Setiap orang memiliki hak untuk pulang dengan selamat dari pekerjaan dan tidak heran jika mereka membawa penyakit yang berpotensi fatal bagi orang yang mereka cintai."(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ludahi Petugas Garda Terdepan Covid-19, Siap-siap Didenda Rp 49 Juta di Sydney

Akhirnya Korut Akui Wabah Virus Corona Sampai di Negera Kim Jong-un, Jumlah Korban di Luar Dugaan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved