Jauh Sebelum Virus Corona, Inilah Wabah Mematikan yang Pernah Ada, Bagaimana Wabah Itu bisa Hilang?

Dua pernah mencatat wabah-wabah mematikan. Membunuh ratusan juta. Ternyata wabah tersebut hilang salah satunya dengan cara melakukan karantina

Editor: Budi Rahmat
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 

Pada awalnya, para pelayar ditahan di kapal mereka selama 30 hari. Hukum Venesia menamai kondisi ini sebagai trentino. Kemudian, masa isolasi bertambah menjadi 40 hari yang dikenal sebagai quarantine, asal mula kata quarantine dan karantina.

The Great Plague of London

Usai Black Death, wabah tersebut kembali setiap 20 tahun mulai dari 1348 – 1665. Terdapat 40 kali wabah selama 300 tahun.

Hingga akhirnya pada awal tahun 1500-an, pemerintah Inggris mengumumkan peraturan untuk memisahkan dan mengisolasi orang sakit. Rumah orang yang terkena wabah diberikan penanda di bagian depannya.

The Great Plague terjadi pada 1665, menewaskan sekitar 100.000 warga London hanya dalam waktu 7 bulan. Semua ruang public ditutup dan orang yang terinfeksi wajib mengisolasi dalam rumah untuk mencegah penyebaran penyakit.

Mereka yang tewas dimakamkan secara massal. Begitulah pandemi ini berakhir.

Sejumlah petugas memindahkan peti mati seorang korban virus Corona, COVID-19 ke sebuah situs pemakaman di sebuah pemakaman di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Sejumlah petugas memindahkan peti mati seorang korban virus Corona, COVID-19 ke sebuah situs pemakaman di sebuah pemakaman di Jakarta, Rabu (15/4/2020). (BAY ISMOYO / AFP)

Pasar Kaget di Tampan Masih Buka Saat PSBB, Padahal Kecamatan yang Banyak Kasus Positif Corona

Sembari Menunggu Investigasi China, Trump sebut AS juga Lakukan Penyelidikan Kasus Virus Corona

Cacar air

Selama berabad-abad, cacar air merupakan penyakit endemic di Eropa, Asia, dan negara-negara Arab. Penyakit ini menewaskan 3 dari 10 orang yang terinfeksi, sisanya mengalami bekas luka yang cukup parah.

Sekelompok orang yang membawa penyakit ini dari masa lampau ke dunia modern adalah para penjelajah Eropa.

Populasi yang kini menempati wilayah Meksiko dan AS memiliki nol imunitas terhadap cacar air. Dengan munculnya para penjelajah Eropa, angka kematian di dua wilayah tersebut mencapai puluhan juta orang.

Beberapa abad kemudian, cacar merupakan virus epidemi pertama yang memiliki vaksin. Butuh waktu setidaknya dua abad kemudian, yaitu 1980-an, World Health Organization mengumumkan cacar air akhirnya kandas dari muka bumi.

Kolera

Pada awal abad ke-19, penyakit kolera menguasai Inggris, menewaskan puluhan ribu orang. Adalah John Snow, dokter yang menyadari bahwa penyakit tersebut berasal dari air minum.

Snow kemudian meyakinkan pemerintah setempat untuk mengganti handle di sumber air Broad Street, kemudian infeksi kolera pun berkurang seketika.

USAI GONCANG Benua Eropa, WHO sebut Virus Corona akan Mewabah di Afrika, Ini Alasannya

Hal yang dilakukan Snow menjadi acuan banyak pihak untuk memperbaiki sanitasi, dan menjaga kebersihan air minum dari kontaminasi bakteri.

Saat ini, kolera telah tereliminasi dari negara-negara maju. Namun di negara-negara dunia ketiga, kolera masih menjadi momok karena terbatasnya akses air bersih.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bagaimana 5 Pandemi Terburuk Dunia Berakhir? Sejarah Mencatat

Apa Sih Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Gejala Virus Corona? Jangan Sampai Salah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved