Wanita Ini Meninggal Dunia setelah Lahirkan Anak Kembar, Ia Terkonfirmasi Positif Virus Corona
usai nmelahirkan anak kembar, wanita ini meninggal dunia. Ia diterkonfirmasi positif virus corona. Satu bayinya juga tak tertolong
TRIBUNPEKANBARU.COM- Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki lahir dari seorang ibu yang terkonfirmasi positif virus corona.
Namun sang ibu akhirnya meninggal dunia setelah persalinan tersebut. sedangkan bayinya satu meninggal dunia.
Sang ibu sempat dinyatakan pulih usai melahirkan. Selang tiga harii kesehatannya menurun dan mulai sesak nafas. Hingga pasien meningga dunia.
Awalnya wanita tersebut merupakan Pasien dalam Pengawasan ( PDP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
• Rumahkan Ratusan Karyawan Imbas Virus Corona, Pemkab Kuansing Riau akan Panggil PT SGS dan Karyawan
• Deep Knowledge Ventures sebut Israel sebagai Negara Teraman saat Pandemi Virus Corona, Ini Alasannya
• Tegas Jaga Anak Tidak Keluar Rumah, Tapi Ibu Ini Malah Tulari Sendiri Virus Corona ke 17 Anaknya

Ia dipastikan positif virus corona setelah hasil lab yang keluar tanggal 17 April 2020.
Hasil ini berdasarkan tes Labkesda Provinsi Jawa Barat terhadap sampel dahak pasien yang dirilis Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Sabtu (18/4/2020).
Tragisnya, sang pasien meninggal dunia pasca-melahirkan bayi kembar di rumah sakit.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal menyebutkan, pasien berinisial MM (26), seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Cijati, Cianjur.
“Jenazahnya telah dimakamkan di kampung halamannya dengan protokol jenazah infeksius,” kata Yusman, Senin (20/4/2020).
Lahirkan anak kembar, satu bayi meninggal
Disebutkan, sebelum meninggal dunia, pasien melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki di RSUD Sayang Cianjur pada 31 Maret 2020.
"Namun, satu dari bayinya meninggal dunia, dan satunya lagi telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung sebagai PDP (Pasien dalam Pengawasan)," ujar dia.
Lebih lanjut dikatakan, tiga hari berselang pasien dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit, dan diperbolehkan pulang.
Namun, pada 6 April pasien berobat ke puskesmas setempat setelah mengalami gejala sesak napas.
“Pemeriksaan rapid test menunjukkan reaktif sehingga langsung dirujuk ke rumah sakit. Karena ruang isolasi di RSUD Sayang penuh, pasien lantas dirujuk ke RS Cimacan,” katanya.
• VIDEO: Kasus Covid-19 di Riau Capai 30 Kasus, PSBB Akan Diberlakukan di 5 Kabupaten