HISTORY - SAKSI BISU Perjuangan Pemuda Bengkalis Lawan Penjajah Kelompok China dari Malaysia
Sebuah tugu yang terletak di sekitaran area lapangan tugu Bengkalis menjadi saksi bisu pengibaran bendera pertama di pulau bertanah gambut ini.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Tugui Pengibaran Bendera Merah Putih Pertama di Bengkalis adalah saksi bisu perjuangan pemuda Bengkalis lawan penjajah kelompok China dari Malaysia.
Pulau Bengkalis ternyata memiliki sejarah sendiri, bahkan kemerdekaan Indonesia rupanya tidak serta merta begitu saja dirasakan oleh warga daratan Pulau Bengkalis.
Sebuah tugu yang terletak di sekitaran area lapangan tugu Bengkalis menjadi saksi bisu pengibaran bendera pertama di pulau bertanah gambut ini.
Namun sayang kondisi tugu tersebut yang kini berada di belakang panggung utama lapangan seolah jadi monumen yang terlupakan.
Tidak ada keterangan apapun disekitar tugu tersebut sehingga tidak ada orang yang tau maksud keberadaan tugu ini.
Tugu yang berwarna putih menjulang sekitar lima meter ini tampak tidak terawat.
Zainuddin Yusuf pria asli Bengkalis berusia lebih dari tujuh puluh tahun masih ingat pasti sejarah monumen tugu ini.
Saat ditemui tribun dirinya mengaku sebagai saksi hidup pengibaran bendera pertama kali di tanah gambut ini yang tepat berada di tugu tersebut.
Model dan tampilan lapangan tugu saat ini menurut Zainuddin sudah berbeda dari aslinya.
Nama lapangan yang menjadi pusat kegiatan Bengkalis inipun diambil dari nama tugu sejarah tersebut.
"Lapangan tugu, nama lapangan ini diambil dari keberadaan tugu pengibaran bendera pertama di Bengkalis," awal Zainuddin membuka cerita.
Meskipun monumen tugu ini simbol pengibaran bendera pertama kali di Bengkalis, Zainuddin menyayangkan keberadaannya saat ini di belakang pangung utama lapangan.
Padahal dahulunya berada tepat di depan pangung yang terlihat jelas saat upacara kemerdekaan.
"Sekarang berada dibelakang podium lapangan yang berbentuk tanjak ini dan tidak terlihat lagi saat upacara," terangnya
Menurut Zainuddin, kisah awal pengibaran bendera merah putih di Bengkalis pertama kali saat dirinya duduk di kelas III Sekolah Rakyat.
Pengibaran bendera merah putih pertama kali di pulau bertanah gambut ini dilakukan bukan pada 17 Agustus 1945.
"Pengibaran bendera merah putih di Bengkalis berbeda dengan daerah lain, dimana Pulau Bengkalis baru bisa mengibarkan bendera merah putih pertama kali pada 17 Oktober 1945 dua bulan setelah kemerdekaan," terangnya.
Bukan tanpa perjuangan, pengibaran bendera Indonesia pertama kali di Pulau ini ternyata melalui pertumpahan darah.
Setelah Jakarta mengumumkan kemerdekaan 17 Agustus 1945, ada tentara kelompok cina dari Malaysia datang ke pulau Bengkalis dengan niat ingin menjajah sebelum informasi kemerdekaan sampai ke Bengkalis.
Mengetahui hal ini, kelompok pemuda di Bengkalis bersatu melakukan perlawanan terhadap kelompok cina dari Malaysia ini.
"Terjadilah saat itu pertempuran selama dua bulan sebelum bendera merah putih berkibar di lapangan tugu," ungkapnya.
Pertempuran tersebut dipimpin oleh pemuda Bengkalis bernama Nurdin Yusuf di sekitaran Senggoro.
Pergerakan pemuda saat itu berhasil memukul mundur kelompok cina yang berencana akan menjajah Bengkalis.
"Bahkan beberapa orang pasukan cina tersebut berhasil dipenjarakan," ceritanya
"Setelah pertempuran ini berakhir, informasi kemerdekaanpun diterima pada pemuda ini, barulah dilakukan pengibaran bendera Indonesia dilaksanakan di Lapangan Tugu. Saya masih ingat betul dimana saya menyanyikan lagu Indonesia Raya pertama kali, saat itu saya masih duduk di bangku sekolah rakyat kelas III," terangnya.
Tidak hanya perjuangan kemerdekaan saja yang pernah di saksikan Tengku Zainuddin, dirinya juga menceritakan sekitar dua tahun setelah kemerdekaan tepatnya tahun 1948 dirinya juga menyaksikan Belanda yang ingin melakukan agresi militer pertama di Bengkalis.
Belanda saat itu masuk ke Bengkalis melalui pelabuhan sungai Bengkel Bengkalis yang berada tidak jauh dari lapangan tugu.
Dari sungai Bengkel ini Belanda kembali memijakkan kakinya.
Mendapat kabar ini kelompok pemuda Bengkalis berkumpul di desa Padekik untuk mempersiapkan perlawanan.
Perlawanan pemuda Bengkalis ini dikenal dengan peristiwa perjuangan desa Pandekik mereka juga berhasil memukul mundur belanda saat itu.
Sejarawan Bengkalis Riza Pahlevi membenarkan sejarah perjuangan kemerdekaan di Bengkalis tidak didapatkan begitu saja.
Tugu yang ada di lapangan tugu saat ini juga seperti sudah terlupakan, padahal merupakan prasasti tanda kemerdekaan di Bengkalis.
"Bahkan tidak ada penjelasan di sekitar tugu tersebut, seharusnya ada penjelasan singkat sejarah kemerdekaan Indonesia sampai di Bengkalis tertulis di sana. Anak cucu kita tahu bahwa ada perjuangan kakek nenek kita di sana sebelum mengibarkan bendera di sana," ungkap Mantan Ketua DPRD Bengkalis ini.
Menurut dia, lapangan tugu tersebut memang tempat pertama pengibaran merah putih.
Pada masa belanda lapangan ini digunakan sebagai tempat bermain orang orang belanda di Bengkalis.
"Disana orang orang belanda bermain bola dan ada juga yang bermain tennis, karena ada juga lapangannua di sana. Warga di sana menyemput lapangan tersebut dengan nama lapangan Sir Jon," ungkap Riza
Pada masa itu ada kepala Kantor pos belanda di Bengkalis bernama Sir Jon yang sering bermain di sana, sehingga di beri nama lapangan sir Jon oleh masyarakat Bengkalis.
Lapangan ini berubah nama menjadi lapangan tugu setelah tahun 1950 dibangunkan tugu pengibaran bendera pertama di sana.
Saat itulah nama lapangan berubah menjadi lapangan tugu.
"Namun saat ini perlu rasanya diberikan mercu tanda penjelasan di sekitar tugu yang ada, sehingga generasi sekarang tau juga sejarah lapangan dan tugu ini saat berada di lapangan tersebut bisa membacanya secara singkat," tandasnya.
History - Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir.
