Berawal dari SMS Korban ke Istri hingga Pergoki di Kebun Kelapa Sawit, Pelaku Bunuh Pria 46 Tahun
MT memberitahukan kepada korban bahwa pelaku sedang mencari korban, sebab pelaku merasa tidak senang setelah mengetahui adanya isi pesan singkat (SMS)
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Menduga istrinya selingkuh dengan seorang pria berinisial EG usia 46 tahun, sang suami berinisial HS umur 51 tahun nekat membunuh EG.
Berawal dari SMS korban ke istrinya hingga pergoki korban dan istri di kebun kelapa sawit, pelaku bunuh pria 46 tahun menggunakan batu.
HS membunuh EG di kebun kelapa sawit saat EG sedang memanen tandan buah segar kelapa sawit
Emosi memuncak diduga karena cemburu buta, HS, pria yang sudah berusia 51 tahun tega menghabisi nyawa EG (46) di depan istrinya menggunakan batu berbungkus karung.
Setelah EG tergeletak bersimbah darah, HS pun pergi menggunakan sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi saat semua orang sibuk melawan covid-19, Selasa (21/4/2020).
Lokasi kejadian di areal perkebunan kelapa sawit KT Perkutut Kampung Bukit Agung Sp 5, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Peristiwa itu membuat warga di kecamatan itu heboh.
Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya menceritakan, istri pelaku inisial MT menemui korban sebelum kejadian.
Saat itu korban sedang memamen kelapa sawit.
"MT memberitahukan kepada korban bahwa pelaku sedang mencari korban, sebab pelaku merasa tidak senang setelah mengetahui adanya isi pesan singkat (SMS) antara MT dengan korban," kata Doddy, Rabu (22/4/2020).
MT mengingatkan korban agar pergi dan segera pulang dari kebun.
Tidak lama kemudian tiba-tiba datang pelaku.
Ia langsung mengejar dan memukul korban dengan menggunakan batu yang di bungkus di dalam karung.
"Langsung pelaku mengayunkan karung yang berisi batu tersebut tepat ke arah kepala korban sehingga korban terjatuh ke tanah," kata dia.
Melihat kejadian tersebut, MT mencoba melerai. Ia menghalangi korban dengan badannya, sehingga mengenai punggungnya sendiri.
MT melihat pelaku memukul korban secara bertubi - tubi dengan karung yang berisi batu tersebut.
"Setelah itu MT berlari meninggalkan korban dan pelaku untuk meminta bantuan kepada warga lain inisial IY, yang berada tidak jauh dari sekitar tempat kejadian," kata dia.
Saksi MT bersama IY dan YS menuju ke TKP.
Saksi YS melihat dari jarak 50 meter pelaku membuang karung yang berisi batu, alat yang dipakai untuk memukul korban.
Pelaku meninggalkan lokasi kejadian dengan mengendarai sepeda motor.
"Saksi - saksi saat itu telah melihat dan menemukan korban dengan kondisi yang sudah tergeletak berlumuran darah, luka bagian mulut dan kepala," urai Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya.
Saksi IY akhirnya memberitahukan kejadian tersebut kepada warga lain yakni ZM dan SH.
Mereka bersama -sama ke TKP dan telah melihat dan menemukan korban dengan kondisi yang sudah tergeletak berlumuran darah, luka bagian mulut dan kepala.
"Selanjutnya saksi IY menghubungi pihak kepolisian melaporkan kejadian tersebut dan dilakukan olah TKP," kata dia.
Korban akhirnya dibawa ke RSUD Selasih di Kabupaten Pelalawan.
Pihak RSUD menyatakan korban sudah meninggal dunia, kemudian dilakukan pemeriksaan visum terhadap korban.
"Sampai hari ini kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata dia.
Barang bukti yang dikumpulkan pihak kepolisian adalah batu berada di dalam karung dalam keadaan berlumuran darah.
Selain itu ada baju kaos partai PKB warna putih berlumuran darah, sepasang sepatu boot warna kuning, sepasang kaos kaki warna coklat merk Computer.
Barang bukti lain ada sehelai celana panjang warna hitam dan 1 ikat pinggang warna coklat.
Kasus Pembunuhan di Siak - Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra.
