Ketua KKSB Riau Imbau Perantau Minang Tak Pulang Kampung Saat Puasa dan Lebaran
Jadi jangan dianggap ini sesuatu yang biasa atau enteng. Mari kita dukung pemerintah baik pusat, provinsi dan kota
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Ketua Kerukunan Keluarga Sumatra Barat (KKSB) Provinsi Riau, Nehri Dt Mangkuto Alam, mengimbau masyarakat perantau minang yang berada di Bumi Lancang Kuning, untuk tidak pulang kampung dulu di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan larangan untuk mudik, terhitung mulai Jumat (24/4/2020).
"Kota Pekanbaru juga sejak 17 April 2020 sudah diberlakukan PSBB. Ini jadi gambaran nyata tentang Covid-19 makin merebak dan meningkat," jelasnya, Selasa (21/4/2020).
"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat Riau, khususnya perantau asal Sumatera Barat, hal ini menjadi perhatian. Supaya tidak berfikir untuk berencana mudik. Baik memasuki bulan suci Ramadhan maupun Idul Fitri nanti," sambung dia.
• Larangan Mudik Mulai Berlaku 24 April 2020, Ditlantas Polda Riau Imbau Warga Tidak Keluar Daerah
• Walikota Pekanbaru dan Dirlantas Polda Riau Ingatkan Warga Tidak Mudik, Sopir Travel Naikan Ongkos
Lanjut dia, dia sudah menginstruksikan kepada para pengurus KKSB Provinsi Riau, yang juga terdiri dari ketua ikatan keluarga minang.
"Mereka masing-masing paguyuban asal daerahnya masing-masing (di Sumatera Barat), mereka sudah menindaklanjuti itu dengan berbagai cara. Ada yang dengan WA Group internal paguyuban mereka, ada yang melalui imbauan langsung, dan lain-lain," tuturnya.
Dia berharap, perantau minang bisa memahami situasi yang terjadi saat sekarang ini. Dimana masyarakat kini tengah dihadapkan pada sosok "musuh" yang tidak kelihatan.
"Jadi jangan dianggap ini sesuatu yang biasa atau enteng. Mari kita dukung pemerintah baik pusat, provinsi dan kota," urainya.
• Sopir Travel Naikkan Ongkos Hingga 60 Persen karena Kecewa Atas Pelarangan Mudik oleh Pemerintah
• Larangan Mudik Lebaran di Tengah Wabah Corona, Pemprov Riau Akan Surati Pengusaha Transportasi
Lagi pula diungkapkan Nehri, di Sumatera Barat pun kini juga tengah terdampak masalah virus corona.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik. Karena menurutnya, ini adalah ujian dari Yang Maha Kuasa.
"Yakin dengan kebesaran Allah, tapi tidak hanya cukup itu. Kita terus berdoa supaya wabah ini cepat berakhir," paparnya.
Selain itu, diharapkan masyarakat juga bisa mematuhi aturan pemerintah.
"Kita tidak tahu, bisa jadi kita sebagai pembawa (carrier). Jadi jangan sampai kita memperluas zona penyebaran virus ini. Itulah pentingnya kita menjaga diri, karena yang kita hadapi sekarang tidak nampak, tapi dampak dan akibatnya sangat mengerikan," tandasnya.(Tribunpekanbaru. com/Rizky Armanda)