MENGULIK Sejarah Korea Utara Terbentuk: Ternyata Kakek Kim Jong-Un Dulunya Kapten Tentara Uni Soviet
Korea Utara terbentuk berkat intervensi Uni Soviet yang mempersiapkan Kim Il-sung seperti kutip dari Russian Beyond.
Namun pada pertengahan 1930-an, tak banyak yang mengenal sang partisan muda Korea itu.
• UPDATE Covid-19 Global 22 April Pagi, Total 2,5 Juta Kasus Infeksi, Presentase Kesembuhan Meningkat
• 3 Bulan Ditinggal Lina, Teddy Mulai Move On dan Ikut Aplikasi Kencan Online: Saya Disukai 74 Orang
• Plh Bupati Bengkalis Balas Surat Gubenur Riau Sebut Bengkalis Belum Memenuhi Kriteria Penerapan PSBB
Setelah pertempuran Pochonbo pada Juni 1937, komandan berusia 25 tahun itu mendapat perhatian yang lebih luas.
Unit partisan Kim Il-sung berhasil menyeberangi Sungai Yalu dan merebut beberapa bangunan strategis di Pochonbo, membunuh polisi Jepang, membebaskan tahanan, dan membakar gedung-gedung administrasi.
Pertempuran Pochonbo membuat Kim Il-sung masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Jepang.
Jepang melancarkan perburuan terhadap Kim Il-sung.

• Pancing Kemarahan Internasional, China Caplok Laut China Selatan, Beri Nama 80 Pulau di Sana
• KRONOLOGI 87 Warga Kerja Bakti Bareng Pasien Covid-19, Satu Kampung Jalani Isolasi dan Rapid Test
• Dituntut Pidana Denda Rp 60 M, PT SSS Sampaikan Pledoi dalam Sidang Perkara Karhutla di Pelalawan
Jepang bertekad untuk melenyapkan Kim Il-sung selamanya, dan mengirim detasemen hukuman ke Manchuria, yang kemudian menjadi negara boneka Manchukuo.
Banyak kawan Kim Il-sung tewas dalam bentrokan yang terjadi di kemudian hari.
Akibatnya, perlawanan pun menurun.
Pada akhir 1940, situasi berubah menjadi kritis.
Untuk menyelamatkan diri serta para pengikutnya, Kim Il-sung memimpin sekelompok kecil partisan melintasi Sungai Amur ke wilayah Soviet untuk bersembunyi hingga keadaan lebih aman.
Kesunyian Mengalir ke Amur
Tak ada yang aneh tentang partisan Korea yang mencari perlindungan di Uni Soviet.
Setelah diverifikasi otoritas Soviet, mereka biasanya diizinkan untuk tinggal dan dimanfaatkan dengan baik.
“Beberapa masuk ke dalam Tentara Merah, sementara yang lain mengambil kewarganegaraan Soviet dan bekerja di pertanian dan ada pula yang bekerja di industri meski sangat sedikit,” tulis sejarawan Andrei Lankov dalam bukunya tentang Korea Utara.
Setelah beberapa bulan berada di kamp Soviet untuk partisan, Kim Il-sung mendaftar ke Sekolah Infanteri Khabarovsk sementara pemeriksaan tengah berlangsung.