Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Laboratorium Biomolekuler

Percepat Proses Uji Spesimen Covid-19, Labor Biomolekuler Riau Dapat Pinjaman Alat PCR dari BPOM

Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau kembali mendapatkan bantuan penambahan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
istimewa
Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau kembali mendapatkan bantuan penambahan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Alat untuk menguji sampel swab pasien Covid-19 ini merupakan bantuan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru.

Dengan adanya tambahan alat PCR ini diharapkan dapat membantu mempercepat pengujian spesimen swab pasienCOVID-19.

"Alhamdulillah kita mendapat pinjaman alat PCR dari Balai Besar POM Pekanbaru sehingga akan menambah peningkatan pemeriksaan sampel di lab biomolekuler," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliana Nazir, Selasa (28/4/2020).

Dengan adanya tambahan satu alat PCR ini, maka saat ini total sudah ada tiga alat PCR yang dioperasikan untuk menguji sampel swab pasien di Labor Biomolekuler Riau.

Labor Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau ini sudah dioperasikan sejak 20 April 2020 lalu.

Dengan dioperasikanya labor ini maka Riau tidak lagi bergantung ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk memeriksa spesimen pasien yang terserang virus corona.

"Laboratorium itu bisa memeriksa 60 hingga 100 sampel per hari dan pinjaman alat dari BBPOM Pekanbaruakan meningkatkan kecepatan laboratorium dalam melakukan pengujian sampel pasien," katanya.

Hingga saat ini Labor biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah menerima 549 sampel dan yang sudah selesai diuji ada 278 sampel. Hasilnya ada 11 yang positif dan sisanya negatif.

Petugas Medis melakukan swab tes di terhadap warga Malaysia
Petugas Medis melakukan swab tes (Mohd RASFAN / AFP)

255 Spesimen Sudah Diuji

Sebanyak 255 spesimen swab sudah dilakukan pengujian di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau, Senin (27/4/2020).

Sampel pasien tersebut merupakan kiriman dari rumah sakit di seluruh provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru.

Sebagian besar sampel yang dikirim ke Labor Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad tersebut adalah sampel pasien dalam pengawasan dan sampel pasien yang pernah kontak dengan pasien yang sudah dinyatakan positif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, dari 521 spesimen swab atau sampel yang sudah diterima di Labor Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad tersebut, 255 spesimen swab di antaranya sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan sudah keluar hasilnya.

"Dari 255 spesimen yang sudah selesai dilakukan pengujian di Labor kita hasilnya terdapat 11 spesimen positif," katanya.

Mimi menjelaskan, dari 11 spesimen yang hasilnya positif tersebut empat diantaranya adalah pasien baru termasuk yang diumumkan, Minggu (26/4/2020) kemarin. 

Ilustrasi Petugas Medis melakukan swab tes (Mohd RASFAN / AFP)
Sedangkan sisanya adalah pasien yang sudah dirilis beberapa waktu lalu.

Pihaknya mengharapkan agar masyarakat bersabar dalam menunggu hasil laboratorium berikutnya.

Sebab sejak dioperasikan Labor Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau langsung kebanjiran kiriman sampel dari berbagai rumah sakit di Riau.

Sehingga saat ini banyak sekali sampel yang mengantri untuk dilakukan pengujian melalui alat PCR.

"Jadi bukan satu orang satu sampel, bisa jadi satu orang empat sampel karena memang banyak proses ujinya baru bisa dinyatakan positif atau negatif, makanya masyarakat mesti harus bersabar," katanya.

Namun pihaknya akan terus memaksimalkan seluruh kemampuan yang ada untuk bisa melakukan pengujian sampel sebanyak-banyak.

Sehingga setiap hari selalu ada penambahan sampel yang dilakukan pengujian.

"Dari mulai diresmikan perhari cuma 32 sampel, sekarang naik jadi 70 sampel perhari. Semoga kalau sudah dapat ritmenya semakin naik per harinya," katanya.

Pihaknya berharap melalui laboratorium baru ini akan lebih mempercepat proses uji swab dan lebih mempercepat penanganan pasien Corona di Riau.

"Kita sama-sama berdoa semoga ujinya bisa lebih cepat dan sesuai dengan apa yang kita harapkan," ujarnya.

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yopi mengatakan, metode pemeriksaan dengan tes PCR atau tes swab ini dilakukan dengan pengambilan spesimen lendir menggunakan swab di hidung dan tenggorokan.

Hingga saat inu pemeriksaan dengan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.

Meskipun pemeriksaan dengan PCR ini lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengetahui hasilnya jika dibandingkan dengan metode rapid test.

Pemeriksaan sampel dengan tes PCR ini pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan perlengkapan khusus.

"Labor Biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Riau sudah didukung dengan SDM dan peralatan yang sudah sesuai standar. Sehingga kualitas kontrolnya sudah bisa kita jamin keakuratanya," katanya.

Indra Yopi menjelaskan, proses pengujian melalui alat PCR sebenarnya hanya butuh waktu lebih kurang tiga jam.

Namun sebelum sampel dimasukkan ke dalam mesin PCR, ada sejumlah proses yang harus dilakukan. Sehingga butuh waktu yang lama untuk bisa langsung diketahui hasilnya.

"Tes PCR itu hanya butuh waktu tiga jam, tapi prosesing DNA atau ekstrasi itu lama. Jadi tahapanya, begitu sampel masuk ke Labor, langsung dilakukan ekstraksi, nah ektraksi ini dilakukan secara manual, sehingga beban kerjanya agak berat. Kalau sudah masuk mesin PCR itu tiga jam selesai, cuma untuk ekstrasi ini kan berat karena dilakukan secara manual dan hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli," bebernya.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved