Swab Pertama Wali Kota Palangkaraya Negatif karena Masa Inkubasi, Hasil Sampel Kedua Positif Corona
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin menjalani dua kali tes swab. Tes pertama hasilnya negatif, namun pada saat dites kedua positif Corona
TRIBUNPEKANBARU.COM, PALANGKARAYA- Perasaan Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin campur aduk setelah mengetahui hasil swab kedua yang dilakukannya positif Covid-19.
Fairid mengaku bingung, sedih dan terpukul.
"Saya mendapat kabar tadi malam setelah Salat Magrib, kaget sedih, bingung iya," katanya.
Fairid menjelaskan, dirinya menjalani dua kali tes swab. Tes pertama hasilnya negatif, namun pada saat diteas kedua kalinya, hasilnya berbeda.
"Yup setelah hasil swab pertama negatif, hasil tes kedua dinyatakan positif. Saat ini saya masih bingung harus berkata apa, tetapi kondisi saya sehat tanpa ada sakit apapun," kata Fairid, Senin malam (27/4/2020).
Kronologi Seperti diketahui, pada Rabu (1/4/2020), Fairid sempat berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) setelah berkontak langsung dengan Sekretaris Daerah Palangkaraya Hera Nugrahayu.
Hera diduga terinfeksi corona setelah dari kepala dinas yang dalam beberapa waktu lalu baru pulang dari tugas luar kota di Jakarta.
Setelah itu, Fairid yang sempat diperiksa sampel lendir tenggorokannya dan dinyatakan negatif.
Namun, dia tetap menjalani isolasi diri selama 14 hari. Ketika masa isolasinya rampung, Fairid kembali beraktivitas seperti biasa.
Setelah itu, Fairid kembali diperiksa sampel tenggorokannya hasilnya diterima pada Senin (28/4/2020) sore.
Terkait tes swab Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, mengungkapkan dalam pemeriksaan sampel swab untuk menyatakan seseorang positif Covid-19 atau bukan, harus melalui pemeriksaan secara akurat.
Hal itu diungkapkan Suyuti melalui akun Facebooknya, Senin (27/4/2020) malam, sesaat setelah Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin mengumumkan bahwa hasil pemeriksaan swab pertamanya dinyatakan negatif Covid-19. Namun dia terkejut setelah dilakukan pemeriksaan swab kedua ternyata hasilnya positif virus corona.
Suyuti menerangkan, pemeriksaan swab untuk mengetahui seseorang itu terjangkit Covid-19 memang harus diambil dua kali selama rentang 14 hari sesuai masa inkubasi covid-19 yang selama ini dilakukan oleh pihak laboratorium kesehatan.
Menurut Suyuti, swab satu bisa saja hasilnya negatif namun itu bukan berarti pasti negatif, karena masih ada tes swab lanjutan untuk kali kedua sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang selama ini dilakukan terhadap banyak pasien.
"Tes swab kedua kalinya wajib diulang pada hari ke 14 sebagai batas masa inkubasi. Kalau swab kedua positif berarti penyakitnya sudah manifestasi. Sebaliknya ,jika dalam tes kedua hasil swab negatif berarti memang negatif. Kesimpulannya swab 1 diambil pada saat belum manifestasi sakitnya," ujarnya.
Sempat Rapat dengan Sosok Ini
Hasil Swab Positif Covid-19 terhadap Wali Kota Palangkaraya, Fairid Naparin, dalam pengakuannya melalui akun Instagramnya, Senin (27/4/2020) malam mengejutkan banyak pihak di Lingkungan Pemko Palangkaraya.
Betapa tidak, sehari sebelumnya menyatakan positif Virus Corona atau Covid-19, Minggu (26/4/2020) malam Wali Kota Palangkaraya Farid Naparin bersama Wakil Wali Kota Hj Umi Mastikah dan jajaran Forkopimda Kota Palangkaraya.
Dduk berdekatan dalam memimpin kegiatan prapelaksanaan penerapan pembatasan skala kecil sejumlah kelurahan masuk zona merah di ibukota Provinsi Kalteng tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin duduk di tengah, memimpin rapat dalam satu meja bersama sejumlah pimpinan daerah Pemko Palangkaraya, lainnya untuk membeberkan rencana pelaksanaan pmbatasan skala kcil terkait pandemi vrus corona atau Covid-19 di sejumlah kelurahan yang ada di Kota Palangkaraya.
Pembatasan skala kecil di lingkungan kelurahan terutama yang masuk zona merah tersebut, sebagai upaya menangkal agar penyebaran Covid-19 di Palangkaraya tidak meluas.
Karena saat ini Kota Palangkaraya merupakan daerah di Kalteng yang paling banyak warganya terjangkit Covid-19 sehingga perlu dilakukan pencegahan lebih spesifik.
Wali Kota saat ditanya seputar kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan tim gugus tugas Covid-19, Kota Palangkaraya, lurah di Palangkaraya dan instansi lainya prapelaksanaan pembatasan skala kecil pencegahan penyebaran Covid-19 mengatakan.
Fairid Napirin bersama Forkopimda melakukan rapat untuk merumuskan rencana pembatasan skala kecil di Kota Palangkaraya.
"Saya bersama Forkopimda Palangkaraya secara bersama-sama merumuskan rencana pelaksanaan pembatasan skala kecil untuk pencegahan covid-19 di Kota Palangkaraya, sebelum pelaksanaan pembatasan tersebut diterapkan di kawasan kelurahan yang masuk zona merah Covid-19 di Palangkaraya," ujarnya.
Curatan Hati Fairid Napirin
Kabar bahwa Wali Kota Palangkaraya positif Covid-19 diklarifikasi sendiri oleh Fairid Naparin melalui akun sosial media pribadinya, Senin (27/4/2020).
Sebelumnya Wali Kota Palangkaraya itu sempat dua kali menjalani tes yang pertama dinyatakan negatif namun hasil tes sampel swab.
Kali kedua yang baru diketahui, terkonfirmasi positif Covid-19 melalui aku Instagramnya, Fairid Naparin, Senin (27/4/2020) mengakui, hasil Swab kedua dia dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Palangkaraya ini, mengatakan, dia baru dapat kabar tersebut setelah Magrib.
"Kondisi saya saat ini Alhamdulillah sehat tidak ada gejala sakit apapun. Namun kaget, sedih iya,” ujarnya.
“Pertama saya sehat tidak ada sakit , kedua sedih, karena saat masyarakat butuh pertolongan dan lagi gencar-gencarnya," ujarnya.
Fairid menegaskan, pihaknya ingin memerangi virus corona, serta membagikan bantuan sosial ke masyarakat secara besar.
"Saya malah positif yang terpikir saat itu setelah mendengar kabar adalah saya memikirkan bagaimana nasib masyrakat kota palangkaraya itu sendiri," ujarnya.
Juga lanjut dia dengan tim garda depan dan pemerintahan berjalan.
"Minggu ini kita akan membuat karantina di asrama haji, bahkan baru saja kita memetakan Pembatasan skala kelurahan humanis ,serta pendistribusian bantuan sosial tahap kedua, saya malah positif," ujarnya lagi.
Dia juga mempertanyakan, bagaimana berkas-berkas sifatnya prinsip yang harus dia tanda tangani, serta banyak hal ada dalam pikirkannya.
"Namun setelah berbincang dengan kedua orang tua sejak ditetapkan ODP dan melakukan isolasi mandiri di rujab, serta saudara dan sahabat memberikan masukan akhirnya saya bisa menerima ini dengan lapang dada," tulisnya.
Menurut Wali Kota Palangkaraya ini, mungkin saatnya dia di suruh banyak -banyak berdoa mumpung Bulan Ramadhan serta istirahat.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnyanya kepada masyarakat seluruh tim Covid 19 kota Palangkaraya jajaran pemerintah kota, forkopimda kota untuk sementara tidak bisa
ikut hadir di tengah-tengah permasalahan ini, insyallah kendali tetap jalan karena bisa secara vcon," ujarnya seraya mengatakan, kasusnya bisa jadi pelajaran bersama.
(banjarmasinpost.co.id / Faturahman)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Penjelasan Dinkes Soal Tes SWAB Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin dari Negatif Kini Positif