Pekanbaru

Virus Corona Merebak, DBD Mulai Mengintai di Pekanbaru, Di Kecamatan Tenayan Raya Terdapat 68 Kasus

Di saat pelaksanaan PPSB guna mengeliminir menyebarnya Covid-19 di Pekanbaru, ternyata wabah DBD mulai mengintai, di Tenayan Raya terdapat 68 kasus

Penulis: Fernando | Editor: CandraDani
internet
Ilustrasi DBD 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Masyarakat patut mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru. Ada empat kecamatan di Kota Pekanbaru yang terdapat banyak kasus DBD.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, kasus DBD terbanyak saat ini ada di Kecamatan Tenayan Raya. Jumlah kasus DBD di kecamatan itu mencapai 68 kasus.

Kecamatan Tampan menjadi kecamatan dengan kasus DBD kedua terbanyak. Jumlah kasus DBD di Kecamatan ini mencapai 50 kasus.

Jumlah kasus DBD di Kecamatan Payung Sekaki mencapai 40 kasus. Lalu di Kecamatan Marpoyan Damai mencapai 47 kasus.

Kasus DBD paling sedikit ada di Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak lima kasus. Lalu di Kecamatan Sail sebanyak empat kasus.

RAPAT Evaluasi Penerapan PSBB di Pekanbaru Berlangsung 6 Jam dan Tertutup, Dilanjutkan?

PERPANJANGAN PSBB di Pekanbaru, Pengamat: Pemerintah Harus Transparan Soal Anggaran Bantuan

Jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru selama hampir empat bulan tahun 2020 mencapai 349 Kasus. Banyak dari pasien DBD sudah sembuh dan bisa kembali beraktivitas.

"Saat ini ada sebelas pasien yang masih jalani perawatan medis. Lalu satu pasien meninggal dunia," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin kepada Tribun, Selasa (28/4/2020).

Menurutnya, pihak dinas tetap melakukan upaya mencegah penyebaran kasus DBD di masyarakat. Walau saat ini sedang fokus dalam penanganan Covid-19.

Pihaknya langsung melakukan fogging di wilayah yang terdapat kasus DBD. Mereka mencegah munculnya kasus baru di kawasan itu.

"Kami juga mengingatkan, agar jangan sampai pasien DBD terlambat memperoleh penanganan medis," ulasnya.

Amin mengajak masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran DBD. Pihaknya juga memantau lingkungan dari pasien DBD.

Ada pasien yang tinggal di kawasan banyak genangan air. Kondisi ini mempermudah jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

Amin juga mengimbau masyarakat supaya menjaga kebersihan lingkungan. Mereka juga diajal untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Faktor lingkungan yang kotor akan menjadi sarang. Bahkan mempercepat kembang biak nyamuk Aedes aegypti," ujarnya.

Bantu PSBB Pekanbaru, Pemprov Alokasikan Rp 100 Juta ke Kelurahan, Bagaimana Teknis Mendapatkannya?

Termasuk di Pekanbaru Penerima Bansos Tak Akurat, Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Mutakhirkan Data

Amin menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved