Sempat Ditolak Pihak Hotel, 34 Pegawai Pabrik Sampoerna yang Positif Corona Dirawat di 2 RS Rujukan
34 pegawai pabrik rokok Sampoerna Surabaya yang dinyatakan positif Covid-19 diputuskan untuk dirawat di dua rumah sakit
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ke 34 pegawai pabrik rokok Sampoerna Surabaya yang dinyatakan positif Covid-19 diputuskan untuk dirawat di rumah sakit.
Keputusan tersebut karena pegawai sebagian besar dari luar kota dan tinggal di indekos sekitar pabrik rokok. Ke-34 pegawai itu dirawat setelah pihak Pemprov Jawa Timur berkoordinasi dengan pihak manajemen Sampoerna.
"34 pegawai yang positif diputuskan dirawat di 2 rumah sakit. Kami sempat kesulitan mencari rumah sakit, karena semua pegawai perempuan," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (2/5/2020) malam.
• Produk Rokok Sampoerna Dikarantina, Buntut dari Puluhan Karyawan Pabrik Positf Virus Corona
• Apakah Rokok Sampoerna Masih Aman Usai 2 Karyawan Pabriknya Positif Virus Corona?
Menurut Joni, usai dinyatakan positif, hotel yang semula ditempati para pegawai tersebut untuk ruang karantina dan observasi, menolak ditempati pegawai yang positif corona.
"Kami negosiasi hingga dini hari dan akhirnya diputuskan untuk dirawat di 2 rumah sakit," terang dia.
Hasil swab yang menerangkan 34 pegawai pabrik rokok Sampoerna Surabaya positif Covid-19 dikeluarkan RSU dr Soetomo Surabaya Jumat (1/5/2020) kemarin.
Ke-34 pegawai tersebut dari 46 yang mengikuti tes swab gelombang pertama Kamis (30/4/2020) sebelumnya.
Klaster Pabrik Sampoerna Surabaya terdeteksi setelah ada 2 pegawainya yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.
Dari situ, lantas dilakukan rapid test terhadap 500 pegawai, diperoleh 100 pegawai yang reaktif.
Tujuh di antaranya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) karena memiliki gejala klinis dan dirawat di rumah sakit rujukan.
• 2 Orang Meninggal, 100 Orang Positif, 500 Orang Diliburkan, Kondisi Terkini Pabrik Rokok Sampoerna!
Sebanyak 100 orang pegawai langsung diisolasi dan menjalani tas swab dalam 2 gelombang.
Sementara hasil swab gelombang kedua belum keluar hingga Sabtu malam.
Pemerintah kota tidak pernah terlambat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membantah adanya keterlambatan informasi maupun penanganan Covid-19 yang terjadi di pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut Surabaya.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, Pemkot Surabaya sendiri yang memanggil pihak perusahaan untuk mendorong agar semua karyawannya dilakukan rapid test secara masif.