Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bertingkah,Kamar Isolasi Pasien Positif Corona Digembok,Tak Boleh Pulang,Pukul Perawat dan Mengamuk

Pasien positif corona berinisial N memukul perawat karena tak diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit

Editor: Nurul Qomariah
istimewa
RSUD IA Moeis di Jalan HM Rifadin Samarinda, Kalimantan Timur 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SAMARINDA - Ada-ada saja. Pasien positif corona yang dirawat di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda bertingkah menyebalkan.

Pasien laki-laki berinisial N itu memukul perawat karena permintaannya tak dipenuhi pihak rumah sakit.

Ia meminta pulang ke rumahnya, namun tak diizinkan pulang, Minggu (3/5/2020).

“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah, seperti dikutip dari Kompas.com.

Usai Bercinta, Wanita Muda DianiayaTeman Kencan hingga 12 Tusukan, Bersimbah Darah Tanpa Busana

Tak Kunjung Usai, Donald Trump Tuduh China Pangkal Pandemi Covid-19, Menlu Amerika Tunjukkan Bukti

Hamili Ayu Ting Ting Sebelum Nikah, Mantan Sebut Enji Hiperseks, Ada yang Disuruh Gugurkan Kandungan

Syarifah mengatakan, beruntung alat pelindung diri yang digunakan perawat tak sobek akibat pukulan tersebut. Menurutnya, pasien itu telah berulang kali meminta pulang.

Tapi, rumah sakit tak bisa mengabulkan permintaan pasien positif Covid-19 itu.

"Tapi kan enggak bisa, yang bersangkutan belum sembuh," kata Syarifah.

Setelah pemukulan itu, RSUD IA Moeis menghubungi Dinas Kesehatan Samarinda.

Pasien berusia 52 itu akhirnya dipindahkan ke RS Karantina di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Wolter Mongonsidi, Samarinda.

"Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke RS Karantina pukul 11.00 WITA tadi, sudah dipindah ke karantina," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih.

Dinas Kesehatan juga memasang terali di jendela kamar yang ditempati pasien N. Pintu kamar pasien N yang ada di RS Karantina pun digembok.

Kamar itu, kata Ismid, telah disiapkan khusus untuk pasien yang tak kooperatif selama menjalani perawatan.

“Ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” ungkap Ismid.

Bukan Pertama Kali

Dalam catatan Kompas.com, pasien N telah berulang kali berulah saat menjalani perawatan dengan prosedur pasien Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved