Kisah Sakir Warga Anjir Isolasi Diri di Pondok Bekas Kayu Bakar di Tengah Kebun Kelapa, Banyak Semut
banyak kisah dari para pemudik yang sudah tiba di kampung halaman pasca tak lagi bekerja atau hidupnya yang terimbas virus corona.
Irwanto (29), anak kedua dari Sakir berkonsultasi dengan Kepala Dukuh Anjir, Saifudin, bagaimana menangani keluarga yang datang dari Kalimantan ini.
Irwanto menanyakan apa langkah bagi ayahnya setiba di Anjir. Sakir disarankan untuk tetap menjalani karantina mandiri. Sakir juga tak menolak.
“Sebelumnya sudah saling menelepon. Dia mau di tempat yang tadinya tumpukan kayu. Sudah kusiapkan lampu dan kasur,” kata Irwanto.
Rumah Sakir berada di tengah kebun luas bersisi aneka tumbuhan batang keras.
Ada pohon jati, jenis sengon, dan banyak pohon kelapa. Rumah mereka ini jauh dari tetangga. Sepi.
Sakir tiba di rumah ini tanggal 23 April 2020. Ia tidak langsung masuk ke rumah.
Ia langsung mandi. Kebetulan bangunan kamar mandi berada terpisah dari bangunan rumah.
Setelah itu, ia menempati bekas gudang kayu ini.
Saifudin sendiri mengapresiasi warganya yang dengan sadar melakukan isolasi mandiri seperti ini.
“Kita tidak bisa menolak orang pulang dari merantau. Tapi suka tidak suka.
Senang tidak senang. Harus melakukan karantina mandiri dulu,” kata Saifudin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pemudik DIY Isolasi Mandiri di Gudang Kayu Bakar di Tengah Kebun Kelapa"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kisah-sakir-warga-anjir-isolasi-diri-di-pondok-bekas-kayu-bakar-di-tengah-kebun-kelapa-banyak-semut.jpg)