Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kami Tak Senang, Kami Minta Kasusnya Diusut, Tuntutan Keluarga 2 ABK yang Jasadnya Dilarung ke Laut

Keluarga Ari (25) dan Sepri (24) ABK kapal China yang jenazahnya dilarung ke laut ternyata bertetangga dan minta kasus kematian anak mereka diusut.

Editor: CandraDani
KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG
Juriah dan Rohani orang tua Ari ABK asal Ogan Komering Ilir yang jenazahnya di larung ke laut oleh kapal tempat ia bekerja menuntut kasus itu diusut tuntas dan hak-hak Ari selama bekerja diserahkan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Keluarga Ari (25), salah satu anak buah (ABK) kapal Long Xing 629 China yang jenazahnya dilarung ke laut, minta agar kasus anaknya diusut tuntas.

Ari adalah warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Ia merupakan tetangga desa dengan Sepri, warga OKI lainnya yang jenazahnya juga dilarung ke laut oleh kapal tempat mereka bekerja.

Ari sendiri baru bekerja di Long Xing 629 selama 14 bulan.

Menurut pihak keluarga, mereka menuntut kasus meninggalnya anak mereka segera diusut tuntas.

Apalagi pelarungan jenazah Ari yang tanpa persetujuan keluarga.

Selain Kasus Kematian, Ternyata Gaji ABK Indonesia yang Kerja di Kapal Asing Sering Tak Dibayar

Ditelpon Seseorang

Kabar duka via telepon dari Jakarta Juriah, ayah almarhum Ari, yang tinggal di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, OKI, mengaku mengetahui jika anaknya meninggal setelah ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai bosnya Ari di Jakarta.

Dalam telepon itu orang tersebut meminta Juriah agar ke Jakarta.

”Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.

Dijelaskan Juriah, anaknya Ari yang saat ini berusia 25 tahun, telah bekerja di kapal tersebut selama 14 bulan.

VIDEO: 14 ABK WNI yang Diperbudak Kapal China Long Xing 629 Tiba di Tanah Air

Direkrut calo

Ari bekerja ke luar negeri menjadi TKI setelah diajak oleh seorang asal desa mereka yang tinggal di Jawa.

Orang itu datang ke desa mereka untuk mencari orang yang mau bekerja di kapal di luar negeri.

“Saat itu ada enam orang mau menerima tawaran orang itu salah satunya Ari dan temannya akrabnya Jefri,” kata Juriah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved