China Cari Gara-gara dengan Jepang di Laut China Timur Usai Caplok Pulau-pulau di Laut China Selatan
Setelah mencaplok pulau-pulau di Laut China Selatan dan melarang nelayan negara lain melaut, kini China mencari gara-gara pada Jepang di Laut China
"Mereka tidak memiliki hak dan kekuasaan moral untuk menyatakan larangan menangkap ikan dengan alasan melestarikan stok ikan di perairan laut yang tidak mereka klaim secara hukum, dan mereka secara besar-besaran menghancurkannya melalui kegiatan reklamasi."
Sebelumnya sebuah kapal nelayan Vietnam dengan delapan awaknya tenggelam setelah ditabrak oleh kapal patroli China di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan, Kamis (2/4/2020) pagi.
Kejadian ini merupakan yang pertama kapal patroli China berani menenggelamkan kapal nelayan Vietnam yang diyakini bakal memicu ketegangan antara Vietnam dan China.
"Ini adalah pertama kalinya sebuah kapal Tiongkok menabrak dan menenggelamkan kapal kami tahun ini," kata Nguyen Van Hai, pejabat lokal Provinsi Quang Ngai, Vietnam, beberapa ratus kilometer dari Kepulauan Paracel seperti dikutip dari scmp.
China mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya dan telah membangun pulau-pulau buatan dengan fasilitas berkemampuan militer atas terumbu karang yang juga diklaim sebagian oleh Vietnam.
 
Hai mengatakan kapal-kapal Tiongkok menabrak dan menenggelamkan kapal nelayan pada Kamis (2/4/2020) pagi sebelum "menangkap dan menahan awak" di pulau terdekat.
Dua kapal nelayan Vietnam berusaha menyelamatkan delapan nelayan itu, tetapi mereka juga ditahan dengan kapal mereka di pulau itu, kata media pemerintah, mengutip sumber-sumber lokal.
China membebaskan delapan nelayan dan dua kapal penyelamat Vietnam pada Kamis malam.
Otoritas setempat sedang menunggu mereka untuk berlabuh kembali di Vietnam pada hari Minggu untuk mendengar laporan lengkap tentang kasus ini.
Laporan ini akan dikirimkan ke otoritas yang lebih tinggi, kata Hai.
Mengutip South China Morning Post, China mengklaim 80% Laut China Selatan, yang diperebutkan oleh negara-negara tetangga, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
China pertama kali memperkenalkan larangan musiman di perairan itu pada tahun 1999, dengan mengatakan itu akan membantu melestarikan sumber daya perikanan di salah satu daerah penangkapan ikan terbesar di dunia.
Perairan menyediakan bahan makanan dan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang di negara-negara sekitarnya tetapi penangkapan ikan berlebihan dan perubahan iklim mengancam keberlanjutan mereka.
Larangan tahun ini datang pada saat meningkatnya ketegangan atas hak penangkapan ikan dan pengamat memperingatkan bahwa kesalahan langkah apapun dapat meningkatkan risiko konfrontasi.
Bulan lalu, sebuah kapal nelayan Vietnam tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal penjaga pantai China di dekat Kepulauan Paracel, yang dikenal di China sebagai Kepulauan Xisha dan di Vietnam sebagai kepulauan Hoang Sa. (kontan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Setelah Merajalela di Laut China Selatan, China Cari Gara-gara dengan Jepang di Laut China Timur, https://medan.tribunnews.com/2020/05/10/setelah-merajalela-di-laut-china-selatan-china-cari-gara-gara-dengan-jepang-di-laut-china-timur?page=all.

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											