Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengerikan, Virus Corona, Covid-19 di Iran Infeksi 1.500 Orang Dalam Sehari

Infeksi Virus Corona, Covid-19 di Iran semakin mengkhawatirkan karena tercatat ribuan kasus baru terjadi dalam sehari.

Editor: Ilham Yafiz
ATTA KENARE / AFP
Seorang pedagang jalanan Iran, mengenakan masker duduk di trotoar di ibukota Teheran pada 9 Mei 2020, selama pandemi virus corona, COVID-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Infeksi Virus Corona, Covid-19 di Iran semakin mengkhawatirkan karena tercatat ribuan kasus baru terjadi dalam sehari.

Iran memperingatkan, infeksi virus corona baru meningkat di wilayah Barat Daya.

Lebih dari 1.500 kasus baru tercatata pada Sabtu (9/5/2020).

Kendati demikian juga terdapat penurunan kasus di sejumlah tempat.

"Semua provinsi menunjukkan penurunan bertahap infeksi baru kecuali Khuzestan, di mana situasinya masih memprihatinkan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Iran menghentikan rilis kasus baru virus corona per provinsi mulai bulan lalu.

Sebagai gantinya mereka menerapkan sistem berkode warna putih untuk wilayah berisiko rendah, kuning untuk risiko sedang, dan merah untuk risiko tinggi.

Laporan terbaru menunjukkan, Khuzestan berkode merah bersama beberapa provinsi lain, termasuk Ibu Kota Teheran dan Qom, pusat ulama Syiah, tempat Iran melaporkan kasus pertamanya pada Februari lalu.

Awal pekan lalu, kasus harian virus corona di Iran mencapai level terendah sejak 10 Maret.

Tetapi, sejak itu infeksi naik kembali dengan mantap.

Jahanpour mengatakan, sebanyak 1.529 kasus baru virus corona terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir, sehingga total keseluruhan menjadi 106.220 kasus hingga Sabtu (9/5/2020).

Selain itu, Iran melaporkan 48 kematian baru, dengan total korban meninggal akibat virus corona menjadi 6.589 orang.

Sementara 85.064 orang telah pulih dan pulang dari rumahsakit.

Para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri, meragukan angka resmi kasus virus corona yang Iran laporkan. Mereka mengatakan, jumlah kasus sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved