Steven Indra Wibowo Jual Seluruh Harta Untuk Bantu Warga Tak Mampu, Masuk Islam Gegara Hal Ini
Steven Indra Wibowo, seorang Mualaf asal Jogja menjual seluruh hartanya untuk membantu masyarakat yang terdampak Virus Corona
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Steven Indra Wibowo, seorang Mualaf asal Jogja menjual seluruh hartanya untuk membantu masyarakat yang terdampak Virus Corona .
Tak tanggung-tanggung Steven Indra Wibowo menjual dua rumah, tujuh mobil, serta dua motor pribadinya.
Dari menjual seluruh hartanya itu, Steven Indra Wibowo berhasil mengumpulkan uang Rp 12 miliar.
Dan seluruh hasil penjualan tersebut ia gunakan untuk membantu masyarakat Indonesia yang terdampak virus corona.
Dilansir dari akun Youtube TVOne, Kamis 14 Mei 2020, uang yang berhasil ia kumpulkan seluruhnya bakal digunakan untuk produksi baju hazmat atau alat pelindung diri (APD), sarung tangan bedah, masker, dan juga hand sanitizer.
Selain itu, Steven juga membagi-bagikan ribuan paket sembako dan makanan siap saji kepada masyarakat.
Ia menganggap semua harta yang dimilikinya di dunia ini hanya titipan Sang Pencipta, sehingga suatu saat pasti akan kembali.
“Gini lho, kalau aku sama istriku punya prinsip hidup, apa yang dititipin Allah sekarang, pasti kelak bakal diambil lagi,” ujar Steven.

Namun, kata dia, proses pengembalian tersebut ada yang dengan cara baik ataupun sebaliknya. Tergantung bagaimana keputusan sang pemilik harta.
“Tergantung kitanya aja (sebagai pemilik harta), mau kembali dengan jalan baik seperti disedekahkan atau cuma dihabisin ke suatu hal yang tak bermanfaat,” terangnya.
“Tapi, mungkin juga, ada orang yang ria dan sombong, jadi Allah ambil itu (harta) secara paksa. Misalnya dikasih bencana, dan semuanya diambil paksa,” kata dia menambahkan.
Amalan Steven Indra Wibowo menjual seluruh hartanya itu tentunya membuat kita penasaran.
Soalnya, dia adalah seorang mualaf yang baru memeluk Islam beberapa tahun terakhir.
Lalu muncul pertanyaan, kenapa Steven Indra Wibowo berpindah masuk Islam.
Padahal, ia di didik dengan ketat di pendidikan agama pada keyakinan sebelumnya.