Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Virus Corona di Riau

Pasien Positif Covid-19 Terlama di Riau, SA dari Bogor Sembuh Setelah 53 Hari Diisolasi dan 14x Swab

Alhamdulillah, setelah menjalani perawatan hampir 2 bulan dan 14 kali hasil swab pasien 01 dinyatakan sembuh, karena hasil dua kali Swab terakhir diny

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Pasien Positif Covid-19 Terlama di Riau, SA dari Bogor Sembuh Setelah 53 Hari Diisolasi dan 14x Swab 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Kabar gembira datang dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kota Dumai, pasien pertama atau 01 terinfeksi Covid - 19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan dan isolasi selama 53 hari.

Ketua Gugus Tugas Gugus Tugas Covid-19, Zulkifli As, didampingi Juru Bicara Kota Dumai, Syaiful‎, mengungkapkan, pada Kamis malam (14/5/2020), Laboratorium Bio Molekuler RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mengeluarkan beberapa spesimen swab PCR, salah satunya pasien terkonfirmasi positif 01 Kota Dumai berinisial SA usia 62 tahun.

Dalam konferensi persnya, Zulkifli As mengaku bahwa pasien terkonfirmasi positif 01 Kota Dumai dinyatakan sembuh berdasarkan 2 kali hasil swab yang menyatakan negatif, secara berturut-turut.

"Alhamdulillah, setelah menjalani perawatan hampir 2 bulan dan 14 kali hasil swab pasien 01 dinyatakan sembuh, karena hasil dua kali Swab terakhir dinyatakan negatif," katanya, Jumat (15/5/2020), di kantor kominfo Dumai.

Ia menambahkan, SA merupakan pasien terlama dirawat diisolasi, ia dirawat dan diisolasi sejak 23 Maret 2020, setelah SA memiliki gejala terpapar Covid 19.

Tim medis memutuskan menetapkannya sebagai PDP dan harus menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Dumai.

Diterangkanya, Warga Bogor ini tiba di Dumai pada 10 Maret 2020 dengan tujuan hendak menghadiri pesta pernikahan di Dumai, namun tidak jadi lantaran sakit.

Kemudian tambahnya, pada 12 Maret 2020 pasien mengalami demam, lalu pada 22 Maret 2020 berobat di RSPDM, kemudian tanggal 23 Maret 2020 dirujuk ke RSUD Dumai dan ditetapkan PDP dan diisolasi di RSUD Dumai.

"Meski sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, SA belum boleh bersosialisasi. Ia masih diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," tegasnya.

Lebih lanjut diterangkanya, dengan sembuhnya SA, otomatis jumlah pasien positif yang masih dirawat dan diisolasi hanya bersisa 2 orang lagi, masing-masing pasien 13 yaitu balita berinisial SS dan pasien ke 16 berinisial SO.

Disebutkanya, akumulasi pasien positif Covid 19 di Kota Dumai hingga Jumat (15/05/2020) siang berjumlah 16 orang.

Sebanyak 14 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan 2 orang masih dirawat dan diisolasi.

Saat ditanya penyebab kenapa pasien 01 lama sembuhnya, Zulkifli As mengaku, memangkondisi virus nya terbilang tinggi, memiliki penyakit penyerta, dan memang sudah lanjut usia, sehingga memang proses penyembuhanya memakan waktu lebih lama dibanding pasien lainya.

"Kita juga mengucapkan terimakasih kepada para tenaga medis yang telah berjuang dengan sangat baik, sehingga para pasien covid-19 bisa sembuh," ucapnya.

‎Sementara, Juru bicara covid-19 kota Dumai, Syaiful menerangkan, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 59 orang.

Dari jumlah ini, 4 orang meninggal dan 11 orang masih dirawat. Sementara 44 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan total Orang Dalam Pemantauan (ODP), tambahnya, ada sebanyak 1.825.

Dari jumlah ini, 1.439 selesai menjalani pemantauan, bersisa 386 masih dalam pemantauan.

"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yang telah ditetapkan, sehingga penyebaran covid-19 bisa dihentikan," pungkasnya.

Gadis 19 Tahun di Riau Positif Covid-19

Jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau bertambah satu orang, Jumat (15/5/2020).

Penambahan satu pasien ini lagi-lagi berasal dari kluster Magetan Jawa Timur, dengan adanya penambahan satu kasus baru ini, maka total kasus pasien positif Covid-19 di Riau sudah mencapai sebanyak 95 kasus.

Rincianya 36 pasien masih dirawat kemudian 53 pasien sembuh dan sudah pulang kemudian 6 pasien meninggal dunia.

"Penambahan pasien positif Covid-19 hari ini ada satu orang. Inisialnya M, perempuan, usia 19 tahun, warga Kabupaten Indragiri Hilir," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi, Jumat (15/5/2020).

"Saat ini pasien M merupakan hasil pelacakan kontak dari kluster Magetan, dan saat ini pasien M sudah dirawat dan diisolasi di RSUD Puri Husada Tembilahan," imbuhnya.

Dengan adanya penambahan satu kasus baru dari kluster Ponpes Magetan ini maka total ada 20 warga Riau yang positif Covid-19 dari satu kluster yakni kluster Magetan Jatim.

Berikut 20 kasus pasien Positif Covid-19 dari klaster Magetan, Jawa Timur di Provinsi Riau:

1. Pasien SAR (19) positif Covid-19 di Riau yang berasal dari klaster Magetan warga Indragiri Hilir (Inhil).

2. Pasien B (27) atau pasien 48 positif Covid-19 di Riau, pasien B juga memiliki riwayat perjalanan dari Ponpes Magetan pada 18 April 2020.

3. Pasien S (17) atau pasien 49 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Inhil dan sudah diisolasi di Inhil.

4. Pasien A (26) atau pasien 50 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Inhil dan sudah diisolasi di Inhil.

5. Pasien YG (23) atau pasien 51 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Kabupaten Bengkalis dan sudah diisolasi di Bengkalis.

6. Pasien K (14) atau pasien 64 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Inhil dan dirawat di Inhil.

7. Pasien MZ (22) atau pasien ke-65 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Inhil dan diisolasi di Inhil.

8. Pasien HS (20) atau pasien ke-66 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Bengkalis dan sudah diisolasi dan dirawat di Bengkalis.

9. Pasien AMK (16) atau pasien 70 positif Covid-19 di Riau, merupakan warga Kabupaten Pelalawan dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Pelalawan.

10. Pasien RAH (13) atau pasien 71 positif Covid-19 di Riau, merupakan warga Pelalawan dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Pelalawan.

11. Pasien UM (20) atau pasien 72 positif Covid-19 di Riau, merupakan warga Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Inhil.

12. Pasien MFR (15) atau pasien ke-74 positif Covid-19 di Riau, merupakan warga Kabupaten Bengkalis dan sudah diisolasi di Bengkalis.

13. Pasien ZMI (17) atau pasien 82 positif Covid-19 di Riau, merupakan warga Kabupaten Indragiri Hulu dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Indragiri Hulu.

14. Pasien IA (19) atau pasien 88 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Meranti dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kabupaten Kepulauan Meranti.

15. Pasien IMA (16) atau pasien 90 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Meranti dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kepulauan Meranti.

16. Pasien MF (17) atau pasien 91 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Kabupaten Bengkalis dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Bengkalis.

17. Pasien RUH (17) atau pasien 92 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Bengkalis dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Bengkalis.

18. Pasien UL (19) atau pasien 93 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Bengkalis dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Bengkalis.

19. Pasien MR (20) atau pasien 94 positif Covid-19 di Riau, yang merupakan warga Kabupaten Pelalawan dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Pelalawan.

20. Pasien M (19) pasien ke 95 pasien Covid-19 di Riau, merupakan warga Kabupetan Inhil dan saat ini sudah dirawat dan diisolasi di RSUD Tembilahan.

Kontak dengan Pasien Positif Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terus melakukan tracking terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif.

Jawalter Situmorang, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Inhu mengatakan bahwa jumlah OTG di Kabupaten Inhu saat ini sebanyak 117 orang.

Jumlah OTG tersebut meningkat bila dibandingkan dua hari yang lalu, yakni sebanyak 108 orang atau mengalami peningkatan sebanyak 9 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu, Elis Julinarti melalui Kabid P2P Inhu, Elda Fitriani menjelaskan definisi OTG, yaitu orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif.

"Mereka yang sempat berada dalam satu ruangan juga disebut sebagai OTG, misalnya satu rumah, satu kantor, satu bus, atau satu pesawat," kata Elda.

Sementara itu, berdasarkan update data terakhir yang dihimpun dari Dinkes Inhu tanggal 14 Mei 2020, terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) kumulatif dari tanggal 22 Maret sampai dengan 14 Mei 2020 sebanyak 417 orang.

Rincian ODP dalam pemantauan sebanyak 13 orang, dan ODP selesai pemantauan sebanyak 404 orang.

Untuk ODP yang diperiksa rapid sebanyak 373 orang, dengan hasil rapid negatif 371 orang, dan positif atau Reaktif sebanyak 2 orang.

Untuk total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang, dimana PDP masih dirawat 3 orang, dan PDP sehat dan pulang 6 orang.

Untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Inhu sebanyak 3 orang, dengan keterangan 2 orang berstatus masih dirawat, dan 1 orang berstatu sehat dan sudah pulang.

Sementara kumulatif pelaku perjalanan (PP) dari tanggal 28 Maret sampai dengan 14 Mei 2020 sebanyak 4.368 orang, dengan rincian PP dalam pemantauan 446 orang, dan PP selesai pemantauan 3.992 orang.

Ada Jamaah Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Rapid Test Massal Digelar di Masjid di Inhu

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melakukan rapid test massal di salah satu Masjid di Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu pada Kamis (14/5/2020) malam.

Kepala Dinkes Inhu, Elis Julinarti melalui Kepala Bidang P2P Inhu, Elda Fitriani mengatakan rapid test massal tersebut dilakukan usai sholat tarawih.

Total ada 20 orang yang mengikuti rapid test.

"Kita melakukan rapid test massal di salah satu Masjid di Pematang Reba, hal ini dilakukan setelah kita mentracking ada orang tanpa gejala (OTG red) yang sempat berkontak erat dengan pasien positif berinisial ZMI," ujar Elda, Jumat (15/5/2020).

Elda menerangkan, seluruh rapid test yang dilakukan menunjukan hasil non reaktif.

Namun Elda berkata pihaknya terus melakukan tracking terhadap OTG yang sempat kontak dengan pasien ZMI.

Ia juga menyampaikan agar pihak yang sempat melakukan kontak dengan pasien ZMI bisa melapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan rapid test.

"Kemarin ada teman pasien ZMI yang sempat kontak erat, dia datang ke petugas kesehatan dan meminta untuk dilakukan rapid test secara sukarela," kata Elda.

Sebelum melakukan rapid test, petugas kesehatan terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap OTG tersebut.

Pasien ZMI, merupakan pasien positif yang masuk ke dalam klaster Pondok Pesantren (Ponpes) Magetan, Jawa Timur (Jatim).

Menurut data dari Dinkes Inhu, sejumlah OTG yang masuk ke dalam klaster Ponpes Magetan, Jatim tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Inhu.

"Jumlahnya ada 30 orang yang tersebar di Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Seberida, dan Kecamatan Rengat," ujar Elda.

Seluruh OTG yang tergabung dalam klaster tersebut juga sudah diikutkan swab test.

Hingga kini Dinkes Inhu masih menunggu hasil swab test dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Riau.

Elda mengatakan OTG yang sempat kontak dengan pasien positif dari klaster Ponpes Magetan, Jatim tersebut saat ini diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Terkait kondisi ZMI, Elda mengatakan ZMI saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.

Penanganan Virus Corona di Riau - Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved