Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona di Indonesia

Tepuk Berbalas Satpol PP DKI, Warga yang Berkerumun di McDonalds Sarinah Diimbau Karantina Mandiri

Pemprov DKI Jakarta menjatukan sanksi denda Rp 10 juta kepada restoran siap saji McDonald’s Plaza Sarinah, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
twitter @trotoarian
Tepuk Berbalas Satpol PP DKI, Warga yang Berkerumun di McDonalds Sarinah Diimbau Karantina Mandiri 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bak tepuk berbalas kepada warga yang berkerumun di McDonalds Sarinah, Satpol PP DKI mengimbau kepada warga tersebut untuk karantina mandiri.

Selain mendapat imbauan dari Satpol PP, warga yang berkerumun ini juga dinilai warga Indonesia lainnya bahkan tenaga medis tidak memiliki hati nurani dan pikiran.

Pemerintah dan tenaga medis serta banyak orang lainnya telah mengorbankan tenaga, kebersamaan dengan keluarga, materil, pekerjaan bahkan ibadah kepada yang maha kuasa untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Namun warga yang berkerumun di McDonalds Sarinah menjadikan semua itu sia-sia, sehingga umpatan dan kutukan serta tudingan pun dilontarkan netizen hingga aksi kerumunan itu viral di media mainstream dan media sosial.

Tepuk Berbalas Satpol PP DKI, Warga yang Berkerumun di McDonalds Sarinah Diimbau Karantina Mandiri
Tepuk Berbalas Satpol PP DKI, Warga yang Berkerumun di McDonalds Sarinah Diimbau Karantina Mandiri (Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Dilansir dari Tribunnews.com, Satpol PP DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang berkumpul saat acara penutupan restoran McDonalds Sarinah atau McD Sarinah, Menteng,  Jakarta Pusat pada Minggu (10/5/2020) lalu, untuk melakukan isolasi atau karantina mandiri.

Soalnya mereka yang datang untuk mendokumentasikan momentum penutupan restoran itu dianggap mengabaikan protokol kesehatan.

Yakni saling berjaga jarak minimal semeter dan wajib memakai masker.

 

Sebab begitu perkumpulan itu terjadi, petugas langsung membubarkan massa yang datang ke sana.

“Kami tidak tahu mereka itu datang dari mana saja, karena di malam itu juga langsung dilakukan pembubaran,” kata Arifin di Balai Kota DKI pada Kamis (14/5/2020).

“Jadi sulit untuk kami mengkarantinakan, karena kalau dikarantina harus diketahui dulu identitasnya,” tambah Arifin.

Isolasi mandiri diperlukan untuk menghindari adanya penularan virus yang kian masif kepada warga lain.

Bilamana mereka tak menyadari adanya penularan virus yang terjadi pasca perkumpulan tersebut.

Karena itu, mereka diharapkan melakukan isolasi mandiri di rumah minimal dua pekan atau sesuai masa inkubasi virus.

 

“Harus ada kesadaran diri dari masyarakat itu juga untuk mematuhi ketentuan PSBB yang dikeluarkan Pemprov DKI sesuai Pergub Nomor 33 tahun 2020,” jelas Arifin.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menjatukan sanksi denda Rp 10 juta kepada restoran siap saji McDonald’s Plaza Sarinah, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Restoran asal Amerika Serikat itu dikenakan sanksi karena mengabaikan ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasca berkerumunnya masyarakat yang mengabadikan momentum penutupan restoran pada Minggu (10/5/2020) malam lalu.

Buntut Kerumunan Orang di McDonalds Sarinah dan Bandara Soeta, Tenaga Medis : Indonesia? Terserah!

Situasi yang terjadi di Jakarta yakni di McDonalds Sarinah dan di Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Soeta membuat kecewa tenaga medis.

Hal ini terjadi karena kerumunan orang di dua tempat ini dinilai tidak mendukung penanganan wabah corona dan pencegahan penyebaran Covid-19.

Buntut kedua kejadian yang viral dan menghebohkan itu, tenaga medis menjadi kecewa hingga membuat tulisan di pada kertas yang bertuliskan "Indonesia??? Terserah!!! Suka-suka Kalian Aja.

Foto tenaga medis yang memegang tulisan itu diunggak Dokter Tirta di akun Instagram resminya @dr.tirta pada Jumat (15/5/2020).

Hingga dinihari ini, foto itu sudah dilihat  359.651 orang dan dikomentari ribuan netizen.

Pada caption foot itu, Dokter Tirta menulis:

"Setelah kejadian tempo hari di sarinah, lalu kejadian di soetta today," tulisnya.

Dilanjutkan dengan tulisan:

"Sementara yg laen habis2an di phk demi covid-19, ada yg prusahannya rugi habis2 an demi mengurangi covid-19," tulisnya.

Diteruskan dengan tulisan :

"Ratusan event batal, Ratusan WO dan EO merugi, Brapa umkm dan PKL ga makan, Starling, pecel lele sepi," tulisnya.

Kemudian ia menulis:

"KITA PATUH! Tarawihan ga bisa di masjid. Tempat ibadah sepi. Belum relawan, tenaga medis, dan paramedis berjuang, kmren angkat perjuangan driver ambulance. Wis karepe ae lah. Aku tak turu sek. Ngantuk," tulisnya.

Foto dan tulisan dokter Tirta itu dikomentari para medis lainnya dan juga netizen.

Ada komentar yang mendukung dan menyayangkan aksi kerumunan itu, dan ada juga yang memberi semangat kepada tenaga medis yang bekerja untuk penanganan Covid-19.

Berikut komentarnya:

drg.mirza: WES SAKKAREPMU DEWE2 WAE KONOOOHHH!! GENTENAN TENAGA MEDIS SING ISTIRAHAT WAE LAH.

firdausaht: AING DIRUMAH UDAH 67HARI DAN INI BALASANNYA. Selamat datang di indonesia

brenkkk: Aduh! Gw capek2 stay at home, wfh, demi biar cepet2 selesai pandemic ini dan bisa ada jadwal off air lg si band , ehhhhh itu org pada ngebet naik pesawat pulkam. HEBAT!!!!!

pakaicompass: sedih mimin liat nya

zulfikarwicaksana: Apakah akan menjadi seleksi alam dok? Mereka yang taat akan survive dan mereka yang ngeyel dan semaunya sendiri akan....? Atay sebaiknya para penderita COVID yang terkena akibat tidak mentaati protokol kesehatan tidak usah dibiayai pemerintah dan biar biaya sendiri saja? Kan masyarakat +62 lebih takut kalau keluar uang untuk kesehatan dibanding keluar rumah saat pandemi.

elfin9834: aku di taiwan skrg, disini covid sudah aman, tapi warganya masih tetap kemana mana pakai masker, jaga jarak, dan selalu jaga kebersihan, melihat di indonesia skrg begitu malah takut buat pulang ke indonesia.

sugoi.co: Kali ini setuju dok, tapi kan emang dunia ini lagi seleksi alam. Stupidity at its best!

greatkickswell: Pak Dokter, Bu Dokter, Perawat dan Para Tenaga Medis serta jajaran nya tetep semangat ya.

harlyahrs: sebuah kolaborasi mantap antara kebijakan pemerintah yang plin plan dan warga masyarakat +62 yang mentalnya agak laen ya jadilah potret kebodohan.

lavvar.id: Cobain dah 1/2 jam aja pake apd lengkap di tambah lagi puasa , ruangan ga ada AC nya , Lo bayangin dah , kesel ampunnnn

fadlyanuarhadi: Dok harus nya yang berkumpul di mcd sarinah kemarin, yang mudik tiba tiba punya surat tugas abal abal, catet namanya dan NIK KTP nya. Nanti kalo udah terpapar covid dan sakit. Diemin aja diruang isolasi ga usah diurus!!! Hidup kok nyusahin orang!

gabrielfabliuca: malaysia hanya ketawa liat indonesia

hermawanerd: MBUH DOK AKU MELU MUMET. BAPAK IBUKKU DIREWANGI MUMET BREM E ORA PAYU TAPI KOK SEK AKEH SING PEKOOOOOOKKKKKKK

perawat_daily: Kebijakan pemerintah yang tidak jelas, sebagian masyarakat sudah mulai patuh dan beradaptasi dengan new normal ini. Eh malah ada himbauan bebas beraktifitas untuk rakyat dibawah usia 45 tahun.

nierini_rini: Merasa dihianati..ketika 2bulan stay at home..Bertahan di tanah Rantau dan homesick..liat berita macem gini. patah hatiii bgtt

rickyntil: Nyesek dok, udah ga kerja,rncana kuliah batal,tabungan semakin menipis. Udh isolasi sndiri drumah, eh yang laen masih banyak yg bandel. Kapan kelarnya

broo_wahyu: Mantap. Gimana kalo tenaga medis gantian yg di rumah aja?

arrenthaya_1980: Kalo gini terus kapan bisa normal sekolah lg anak2

rndymb: 2 bulan saya tidak kerja karena wedding semua di re-schedule, ini dengan alasan surat tugas padahal saya yakin itu tidak 100% untuk bertugas.

pangestuberlian: Sia sia w ga kmn2 2bulan broo

_hanifburhanudin: Dtinggal turu sek dok. Pejuang juga butuh leren

fist_of_munky: ketika org2 berlomba berjuang memerangi musuh dgn segala upaya, mereka malah mencoba mendekati cara2 yg disukai musuh ini namanya upaya penyerahan diri dgn sukarela, sudah abis kata2 buat mereka2 yg abai sm covid-19 ini, gw di rumah berbulan2 berasa sia2.

mahardhikamt: Stay strong dok!! In cipeng we trust!! Saya yakin niat tulus anda akan dibalas

dionrynaldopardede: Udahan aja dok, rebahan di rumah.

Virus Corona di Indonesia - Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved