China Bakal Ketar-ketir, 100 Negara Dukung Draft Resolusi Penyelidikan Terkait Pandemi Covid-19
China telah sangat menentang permintaan Australia bulan lalu untuk dilakukannya penyelidikan internasional terkait pandemi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - China saat ini menjadi negara sorotan dunia internasional akibat pandemi Covid-19 atau wabah Virus Corona.
Tak sedikit negara maju di dunia untuk dilakukan penyelidikan wabah Virus Corona yang mereka yakini berasal dari China.
Lebih dari 100 negara mendukung draft resolusi yang didorong oleh Uni Eropa dan Australia menyerukan evaluasi independen asal-usul dan penyebaran virus corona (Covid-19).
Menurut pemantauan Reuters, setidaknya draft resolusi itu mendapat dukungan dari 116 negara di Majelis Kesehatan Dunia.
Draft resolusi Covid-19 akan diajukan pada Selasa (19/5/2020) besok, dalam Sidang Kesehatan Dunia yang akan digelar secara virtual.
• Motor Listrik yang Ditandatangani Jokowi Dibeli Warga Jambi Rp 2,55 Miliar, Katanya Bisa Maju Mundur
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan negosiasi sedang berlangsung untuk dukungan terhadap draft resolusi yang mereka ajukan itu.
"Resolusi ini komprehensif dan termasuk pemintaan untuk "pemeriksaan asal-usul dari virus corona," ujarnya.
Lebih dari 4.640.000 orang dilaporkan telah terinfeksi secara global dan 310.236 telah meninggal akibat virus yang muncul dari China akhir tahun lalu.
• Pengakuan Pria yang Diperkosa Pacarnya, Ditonjok Jika Tak Layani Nafsu Kekasih 5 Jam Dalam Sehari
Di antara pendukung dari resolusi adalah India, Jepang, Korea Selatan, 47 negara kelompok Uni Afrika 47, Rusia, Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Britania dan Kanada.
Boikot Australia karena serukan penyelidikan
Sebelumnya, China dilaporkan membekukan impor daging dari empat empat perusahaan penyedia utama Australia pada Selasa (12/5/2020).
Langkah itu terjadi beberapa pekan setelah duta besarnya mengancam bakal melakukan boikot karena Canberra menyerukan agar asal usul virus corona diselidiki.
Analis menerangkan, keputusan ini bisa berakibat kerenggangan antara Australia dengan mitra perdagangan paling penting mereka.
Ketegangan itu bisa berdampak ke lini lain, di tengah perjuangan Negeri "Kanguru" mengangkat ekonominya di tengah pandemi.
Menteri Perdagangan Simon Birmingham berujar, dia menerima informasi bahwa pengiriman daging dari empat perusahaan ditangguhkan.
• Italia Mulai Bangkit Setelah Lockdown Dibuka: Toko dan Bar Kembali Beroperasi