Video Berita
Video: Pelaku Pembullyan Rizal si Penjual Jalangkote Hanya Pegawai Outsourcing Mitra PLN
Ismail Deu memastikan, pelaku penindasan terhadap penjual jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan bukanlah pegawai PLN.
Tak lama datanglah banyak orang rekan lainnya yang mengerumuni si bocah.
Tiba-tiba Faisal dengan angkuhnya mendorong memukul dan mendorong Rizal hingga tersungkur.
Keseharian Rizal
Rizal anak sangat baik dan berhati mulia.
Uang hasil jualannya yang tak seberapa dia gunakan untuk menanggung ibu dan adiknya yang masih balita.
Bahkan dikisahkan dirinya sempat mencium adiknya usai dibully dan meminta maaf karena tak lagi bisa membelikan popok ke adiknya itu.
Meski punya seorang kakak, dia disebut saudara yang paling perhatian ke ibundanya.
Bocah yang bersikap dewasa itu tak ingin merepotkan ibunya hingga dirinya memutuskan berjualan jalangkote atau semacam pastel kampunya itu.
Sudah setahun dia menjalani profesinya itu.
Jangan kaget saat tahu jumlah uang yang diterimanya setelah seharian bekerja.
Sehari Rp 10 ribu. Uang itu kemudian diberikan ke ibunya Rp 5000 termasuk beli popok adiknya dan setengahnya untuk dibawa ke sekolah.
"Na kasi tauka kalau maui bantuka cari uang. Ia bilang ingin belikan popok adek," ujar ibundanya, Dahlia, Senin (18/5/2020).
Sebelum berjualan jalangkote, Rizal berjualan putu.
Rizal yang baru duduk di bangku kelas 5 SD ini, berjualan sebelum berangkat ke sekolah, dan hasil jualannya pun disisihkan sebagian untuk Ibunya.
"Pertamanya putu na jual, dia pergi jualan sebelum ke sekolah. Itumi nanti hasil jualannya ia pakai jajan," tuturnya
Tapi sejak bulan ramadhan, ia tidak lagi berjualan putu, dan hanya berjualan jalangkote.
Terkait pembullyan yang dialami anaknya, awalnya Dahlia tidak mengetahui hal itu.(*)