Diduga Kelompok KKB Ini Biang Kerok Tewasnya Tenaga Media, Tenyata Ini Motivasi Mereka
Inilah dua kelompok KKB yang harus bertanggungjawab atas tewasnya tenaga medis. Ternyata punya motivasi yang bikin ngeri. Makanya warga menolak
TRIBUNPEKANBARU.COM- Terkuak, dua kelompok inilah yang harus bertanggungjawab terkait tewasnya tenaga medis di wilayah Intan Jaya, Papua.
Kedua kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini diinformasikan akan melakukan invansi memperluas wilayah kekuasaannya.
Salah satunya dengan mendirikan posko. Namun ada penolakan dari warga sekitar yang diduga salah satunya tenaga medis.
Karena itu kemudian dua kelompok KKB yang bergabung ini menjadi marah.
Seperti diberitakan penembakan di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 21 Mei 2020.
Peristiwa itu kian menemui titik terang. Setelah pihak yang berwenang melakukan sejumlah penyelidikan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, insiden penembakan yang menewaskan satu tenaga medis itu masih berkaitan dengan kasus penembakan Pos Polisi 99 Ndeotadi, Kabupaten Paniai pada 15 Mei 2020.
"Kelompok ini adalah pelaku penyerangan Pos Polisi 99 yang ada di Paniai, di situ ada Ayou Zagani dan Ruben Zagani," kata Kamal di Jayapura, Senin (25/5/2020).
Menurut Kamal, KKB itu merupakan gabungan dari beberapa kelompok kecil.
Kamal menyebut, KKB itu hendak memperluas wilayah di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
Apalagi, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Intan Jaya berbatasan langsung.
"Rencana mereka mau mendirikan pos di situ (Distrik Wandai) tetapi tim medis itu memberikan informasi kepada masyarakat untuk menolak KKB," jelas Kamal.
KKB yang berulah di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, mencapai puluhan orang dan menggunakan senjata perang tradisional seperti panah dan tombak.
"Mereka sekitar 50-an orang dengan senjata perang dan beberapa pucuk senjata api," kata dia.
Kamal memastikan aparat gabungan TNI dan Polri akan terus mengejar KKB yang berada di seluruh Papua karena telah meresahkan masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, KKB menembak dua tenaga medis yang mengantarkan obat untuk pasien Covid-19 di Distrik Wandai, Intan Jaya, Jumat (22/5/2020).
Kamal mengatakan, dua tenaga medis itu diadang ketika mengantarkan obat-obatan.
"Kedua tenaga medis itu ditembak saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran Covid-19, di mana kedua tenaga medis itu tergabung dalam tim gugus tugas Covid-19 bidang kesehatan Kabupaten Intan Jaya," kata Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (22/5/2020).
Kabupaten Intan Jaya merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah adat Meepago dan berada di kawasan Pegunungan Cartenz.
Untuk menuju Distrik Sugapa yang menjadi ibu kota Kabupaten Intan Jaya, akses yang bisa ditempuh hanya transportasi udara dari Nabire atau Mimika.
Bandar Udara Sugapa hanya bisa didarati pesawat perintis. Pendaratan pun hanya bisa dilakukan dari pagi hingga siang hari.
Polres Intan Jaya baru saja didirikan pada akhir 2019. Polres itu berada di Distrik Sugapa, Intan Jaya.
Terdapat delapan distrik di Kabupaten Intan Jaya. Namun, hanya tiga distrik yang memiliki pos polisi dan dijaga pasukan.
Sementara lima distrik lain, yaitu Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai, dan Lyandoga, belum memiliki pos keamanan dan anggota polisi.
Jarak dari Distrik Sugapa menuju Distrik Wandai membutuhkan waktu tempuh sekitar lima jam menggunakan kendaraan roda dua.
Kondisi jalan menuju distrik yang belum beraspal tak bisa dilewati kendaraan roda empat.(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
