Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kalah Menyakitkan dalam Hitungan Detik, Sosok Petinju Ini Ingin Duel Ulang Lawan Mike Tyson

Ia pernah kalah menyakitkan. hanya dalam waktu 89 detik sduah tumbang. Kini ingin tarung ulang dengan Mike Tyson. bahkan siap membayar Rp 16 miliar

Editor: Budi Rahmat
Tangkap Layar Youtube
Mike Tyson kala bertanding di atas ring 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah satu-satunya petinju yang dibikin KO oleh Mike Tyson hanya dalam hitungan detik.

Sesaat bel ronde pertama berbunyi, MIke Tyson langsung melakuakan serangan.

Hasilnya hanya butuh waktu 89 detik saja sang penantang tumbang di ring tinju.

Sosoknya memang kalah tenar dibandingkan Evander Holyfield yang menjadi salah satu lawan Mike Tyson.

Pernah Miliki Harta 4 Triliun dari Tinju Mike Tyson Bangkrut, Ternyata Ini yang Bikin ia tak Berdaya

KISAH Mike Tyson Berdamai dengan Pelatih yang Nyaris Membunuhnya

Untuk Pertama Kali Mike Tyson Buka Suara soal Rencana Duel dengan Evander Holyfield

Kini ia berharap kembali bisa berada di atas ring dengan lawan yang sama yakni Mike Tyson.

Bahkan untuk mewujudkan keinginan tersebut Tyson akan dibayar Rp 16 miliar

Melansir dari Boxing Scene, Jumat (29/5/2020), Mike Tyson (50-6, 44 KO) mendapat tawaran untuk melakoni laga ulang alias rematch melawan Peter McNeeley (47-7, 36 KO).

Boston Boxing Promotions menyampaikan bahwa mereka memberikan tawaran sebesar 1,1 juta dollar Amerika Serikat (Rp 16 miliar) kepada Tyson untuk berduel lagi menghadapi McNeeley.

Peter McNeeley sejatinya bukan orang asing bagi Tyson. Eks petinju asal Massachusetts itu pernah bertarung dengan Tyson pada 19 Agustus 1995.

Duel yang dihelat di MGM Grand, Las Vegas, Nevada itu berakhir dengan kekalahan menyakitkan bagi McNeeley.

Pada saat itu, Tyson hanya membutuhkan waktu 89 detik untuk merobohkan McNeeley.

Kekalahan itu rupanya masih membekas di benak eks petinju berjuluk Hurricane tersebut.

Setelah 25 tahun berlalu, McNeeley pun menantang Tyson untuk kembali berduel di atas ring. Ia pun berani sesumbar bisa membalas kekalahan dari Si Leher Beton, julukan Mike Tyson.

"Mike Tyson, apakah kamu ingin aku mencoba membungkusmu dalam kepompong yang menakutkan lagi?" ujar McNeeley.

Duel pertama Tyson vs McNeeley pada 1995 menghasilkan lebih dari 500.000 pembelian PPV (pay-per-view) atau bayar-per-tayang dan tiket pertarungan mereka di MGM Grand ludes terjual.

Kini, Boston Boxing Promotions berniat menggelar duel Tyson vs McNeeley jilid II di Castleton Banquet and Conference Center yang berada di kawasan Windham, New Hampshire.

Presiden Boston Boxing Promotions Peter Czymbor mengatakan bahwa ia bersungguh-sungguh menggelar duel Tyson melawan McNeeley.

Czymbor pun menampik tudingan bahwa tawaran tersebut ia lontarkan hanya untuk mendapatkan perhatian media.

"Beberapa orang bertanya apakah ini hanya aksi menarik perhatian, dan saya memilih untuk menghindari pertanyaan itu," kata Czymbor.

"Jika pertarungan itu terjadi, maka itu akan menjadi acara yang berbeda dari yang lain," tegasnya.

Eks Rumah Mewah Mike Tyson Dijual Senilai Rp 136 Miliar, Pernah Pelihara Harimau di Rumah Tersebut

Lama Tersimpan, Akhirnya Senjata Mematikan Mike Tyson Terungkap, Ini yang Bikin Lawannya Ketakutan

Tyson yang kini berusia 53 tahun sebelumnya pernah menolak dua tawaran menggiurkan untuk kembali bertarung.

Eks juara kelas berat termuda dalam sejarah tinju dunia itu pernah menolak tawaran sebesar 20 juta dollar Amerika Serikat (Rp 293 miliar) untuk berduel di arena Bare Knuckle Fighting Championship.

Selain itu, Tyson juga tak bergeming ketika mendapat tawaran 3 juta dollar Amerika Serikat dari Australia untuk bertarung melawan mantan pemain rugby, Sonny Bill Williams atau Paul Gallen.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pernah Kalah dalam 89 Detik, Petinju Ini Ingin Rematch Lawan Mike Tyson

Disebut Terbaik Sepanjang Masa, Petarung UFC Ini Diyakini bisa Kalahkan Mike Tyson dan Ali Sekaligus

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved