Rencana China Bocor, Ternyata Sudah Sejak Lama Ingin Kuasai Laut China Selatan, Beijing Susun Ini

Orang dalam militer China membocorkan, Beijing telah membuat rencana untuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Laut China Selatan sejak tahun

Editor: Muhammad Ridho
RITCHIE B. TONGO / POOL / AFP
Seorang prajurit Filipina berjaga di pantai Pulau Pagasa di gugusan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang disengketakan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rencana China untuk menguasai Laut China Selatan ternyata sudah disusun sangat lama.

Namun, di tengah hasrat menggebu untuk berkuasa di wilayah yang secara resmi bukan miliknya tersebut, China terpaksa menahan diri untuk beraksi.

Perlahan tapi pasti, sebuah proyek yang kemudian diberi kode nama ADIZ Beijing ini pun mulai dianggap siap untuk dilancarkan seperti saat ini.

Orang dalam militer China membocorkan, Beijing telah membuat rencana untuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Laut China Selatan sejak tahun 2010.
Kapal penghancur rudal berpemandu kelas Arleigh-Burke, USS Barry (DDG 52) yang sedang melakukan operasi pada 28 April 2020 di Laut China Selatan.
Kapal penghancur rudal berpemandu kelas Arleigh-Burke, USS Barry (DDG 52) yang sedang melakukan operasi pada 28 April 2020 di Laut China Selatan. (SAMUEL HARDGROVE / US NAVY / AFP)

Ini merupakan tahun yang sama di mana China juga mempertimbangkan untuk pengenalan kontrol wilayah udara yang sama di Laut China Timur.

Langkah ini menuai banyak dikritik di seluruh dunia.

Seorang sumber South China Morning Post yang merupakan anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) membocorkan, ADIZ yang diusulkan meliputi rantai pulau Pratas, Paracel, dan Spratly di jalur air yang disengketakan.

Rencana untuk zona itu sama tuanya dengan rencana untuk Laut China Timur ADIZ - yang menurut Beijing sedang dipertimbangkan pada 2010 dan diperkenalkan pada 2013.

Dia menambahkan bahwa pemerintah China sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya.

Sementara Beijing mungkin enggan membicarakan hal ini, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan pada 4 Mei bahwa mereka mengetahui rencana China daratan.

Rupanya perbuatan China di Natuna adalah untuk menguji klaim mereka atas Laut China Selatan, ini respon Indonesia
 
Rupanya perbuatan China di Natuna adalah untuk menguji klaim mereka atas Laut China Selatan, ini respon Indonesia

South China Morning Post memberitakan, zona identifikasi pertahanan udara adalah wilayah udara di atas wilayah tanah atau air yang tidak perlu dipersoalkan di mana pemantauan dan pengendalian pesawat udara dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional.

Sementara banyak negara memilikinya, konsep ini tidak didefinisikan atau diatur oleh perjanjian atau badan internasional mana pun.

Pengamat militer mengatakan, pengumuman ADIZ kedua China akan menambah ketegangan dengan Amerika Serikat dan dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada hubungannya dengan negara tetangga di Asia Tenggara.

Lu Li-Shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan pulau-pulau buatan - khususnya landasan terbang dan sistem radar yang dibangun di atas Fiery Cross, Subi dan terumbu Mischief - yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir adalah bagian dari rencana ADIZ Beijing.

"Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat telah mengerahkan pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500 dan pesawat patroli anti-kapal selam KQ-200 di Fiery Cross Reef," katanya, merujuk pada gambar yang diambil oleh ImageSat International Israel dan Inisiatif Transparansi Maritim Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS), sebuah think tank yang berbasis di Washington.

Selain itu, lanjut Lu, adanya pembangunan fasilitas ber-AC di atas terumbu, menunjukkan bahwa jet tempur - yang perlu dilindungi dari suhu tinggi, kelembaban dan salinitas di wilayah itu - juga akan segera dikerahkan di sana.

Kapal Induk China Bermanuver 'Tidak Aman dan Profesional', AS Siap Ladeni dengan Dua Pesawat 'Bomber' Ini, Sudah Rutin Terbang di Laut China Selatan
YouTube/military news
Kapal Induk China Bermanuver 'Tidak Aman dan Profesional', AS Siap Ladeni dengan Dua Pesawat 'Bomber' Ini, Sudah Rutin Terbang di Laut China Selatan
Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved