TIPS Cara Membentuk Kecerdasan Anak, Berikan Stimulasi Sejak Usia 3 Tahun, Berikut Penjelasannya
Stimulasi adalah rangsangan suara (auditori), visual, sentuhan, kinestetik yang diberikan sejak otak bayi mulai berkembang (sejak lahir).
Sebaliknya, gerakan sederhana seperti menyentuh bayi dengan rasa sayang sudah bisa dikatakan sebagai bentuk stimulasi, yang menandakan bahwa ia mendapat kasih sayang dari orangtuanya.
Selebihnya, kita dapat melakukan stimulasi terhadap bayi atau anak-anak sesuai dengan usianya. Berikut beberapa contoh stimulasi berdasarkan usia yang dapat dijadikan rujukan:
Bayi berusia 0-3 bulan
- Menyentuh bayi dengan kasih sayang
- Memberikannya pijatan
- Menggendong dan mengatun-ayunkannya
- Menatap matanya
- Mengajaknya bercanda
- Membuatnya tengkurap (tummy time).
Bayi berusia 3-6 bulan
- Memanggil nama si bayi
- Melihat cermin
- Bermain cilukba
- Melatih untuk berguling dan duduk
- Memegang dan bermain dengan mainan.
Bayi berusia 6-9 bulan
- Memanggil nama bayi dan melambaikan tangan
- Menunjuk objek
- Bersalaman dan tepuk tangan
- Memegang gelas dan minum dari gelas
- Melatih duduk tegak
- Melatih berdiri sambil berpegangan.
Bayi berusia 9-12 bulan
- Melatih bicara satu suku kata (misalnya mama, papa, mimi, bobo)
- Menggelindingkan bola
- Corat-coret
- Meniru mimik orangtua
- Melatih berdiri dan berjalan.
Anak usia 12-18 bulan
- Menunjuk gambar atau objek
- Menggabungkan kata
- Menyusun balok dan puzzle
- Menggunakan sendok
- Bermain dengan boneka
- Meniti tangga (dengan dampingan orangtua)
- Membungkuk
- Berjalan mundur
- Berlari dan menendang bola.
Anak usia 18-24 bulan
- Mengenalkan nama-nama bagian tubuh
- Membacakan buku cerita
- Bermain musim
- Tahu nama-nama kegiatan sehari-hari
- Bermain lilin mainan
- Mencuci dan mengeringkan tangan
- Membuka pakaian
- Melempar bola
- Melompat
- Menggosok gigi.
Anak usia 24-36 bulan
- Tahu nama teman dan saudara
- Tahu nama warna
- Menghitung mainan
- Bermain boneka dan kartu
- Membuka kaus
- Membantu pekerjaan rumah sederhana
- Melompat jauh.
Melakukan stimulasi anak secara spesifik
Selain melakukan stimulasi dasar seperti di atas, orangtua juga dapat mempertajam skill yang ingin ditanamkan pada anak. Berikut beberapa contohnya:
Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal, sering ajak anak berbicara, bacakan cerita, atau menyanyikan lagu anak.
Untuk melatih kecerdasan logika dan matematika, ajak anak mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, dan bermain halma.
Anda juga dapat memilihkan mainan seperti halma, congklak, sempoa, catur, kartu, puzzle, monopoli, dan lain-lain.
Untuk mengembangkan kecerdasar visual-spasial, ajak anak mengamati gambar, foto, merangkai, dan membongkar lego.