Kabar Virus Corona di Riau
Politisi di Riau Ramai-ramai Swab Test Mandiri di RSUD Arifin Achmad, Terkait Pilkada or Kejar SPPD?
Ia menduga urusan politisi tersebut bisa saja terkait dengan persiapan Pilkada maupun urusan politik lainnya, namun ia tidak menyinggung terkait SPPD
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Maka untuk mempertahankan ini, dua Minggu kedepan harus ada pembatasan orang untuk masuk dan keluar dari Riau, sehingga tidak ada lagi penularan baru kasus positif, terutama dari daerah yang menjadi episentrum covid-19 seperti Jakarta dan kota lainnya di Pulau Jawa.
"Dua Minggu ini menjadi titik kritis, kita ingin pertahankan itu, agar jangan sampai banyak keluar masuk dulu orang dari Riau," ujar Nuzelly.
Makanya sebagai upaya untuk membatasi keluar masuk masyarakat ke Riau tersebut, Pemerintah mempersulit untuk pembuatan surat keterangan yang salahsatunya harus memiliki hasil swab negatif.
Pemerintah melalui RSUD - AA menerapkan tarif hingga Rp1,7 juta sekali uji swab yang tujuannya agar masyarakat tidak mudah mendapatkan surat izin untuk bisa bepergian tersebut.
"Kita mempersulit agar tidak terjadi keluar masuk orang di Riau selama masa kritis ini, intinya sangat terpaksa baru berangkat ke Jakarta, karena di sana daerah episentrum," ujarnya.
Nuzelly menambahkan, tujuannya memberlakukan tarif Rp1,7 juta itu bukan bertujuan untuk komersialisasi karena mengharapkan untuk keuangan Rumah Sakit, melainkan hanya semata-mata mempersulit.
"Malah kita berharap jangan ada. Biar tidak ada transmisi lagi di lokal, karena kan sampai saat ini cuma dua penularan dari Magetan dan Sukabumi transmisi dari luar yang sebelumnya," ujar Nuzelly.
Virus Corona di Riau - Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tarif-swab-test-rp-17-juta-warga-pekanbaru-ramai-ramai-urus-skim-ingin-kembali-ke-jakarta.jpg)