Tetangga Curiga, Intip Rumah Kakek 70 Tahun, Ternyata Sang Kakek Berbuat Cabul pada 8 Remaja

Aksi pria lansia yang berbuat cabul terbongkar setelah ada tetangga dekat rumahnya merasa curiga dengan gerak-gerik pelaku.

Editor: Nurul Qomariah
zoom-inlihat foto Tetangga Curiga, Intip Rumah Kakek 70 Tahun, Ternyata Sang Kakek Berbuat Cabul pada 8 Remaja
foto/net
Ilustrasi

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAMBI - Tetangga yang curiga lalu mengintip rumah seorang kakek berinisial IS (70), hingga perbuatan cabul sang kakek terbongkar.

Kakek renta warga Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Jambi, diduga melakukan pelecehan terhadap delapan remaja.

Aksi pria lansia tersebut terbongkar setelah ada tetangga dekat rumahnya merasa curiga dengan gerak-gerik pelaku.

"Ada tetangga yang ngintip, bahwa pelaku sering bersama korban. Jadi saksi menyampaikan kepada pihak keluarga untuk ditanya apa yang terjadi antara pelaku dengan korban," kata Ketua RT 004 Desa Penyengat Olak bernama Edi Hartono yang juga merupakan orangtua dari salah satu korban, dikutip dari TribunJambi.com.

Hakim Tetapkan Uang Jaminan Derek Chauvin Rp 14 Miliar,Polisi yang Tindih George Floyd hingga Tewas

Widi Mulia Tak Terlihat Temani Dwi Sasono saat Dipindahkan ke RSKO

Kasus Positif dan PDP Covid-19 Hari Ini Nihil di Pelalawan Riau Nihil, Hanya ODP 147 Orang

Menurut keterangan dari pihak keluarga korban, jika pelaku sudah beberapa kali melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengiming-imingi korbannya dengan memberi uang sebesar Rp 50.000 .

Kata Edi, ia juga curiga melihat anaknya selalu memegang uang Rp 50.000, padahal ia tidak pernah memberikan uang jajan sebanyak itu.

Melihat itu, ia kemudian menanyakan uang tersebut kepada anaknya. Ketika ditanya, anaknya mengaku diberi oleh pelaku.

"Setelah saya dalami keterangan dari anak saya, duit tersebut didapatkan dari pelaku, rupanya anak-anak dibujuk dan diberi uang untuk melakukan perbuatan keji tersebut," katanya.

Tak terima dengan kejadian itu, ia bersama dengan orangtua korban lainnya melaporkan pelaku ke polisi.

"Kami merasa dirugikan, ini merupakan perbuatan yang sangat tidak terpuji yang dilakukan terhadap anak kami.”

“Anak kami masih belum tahu apa-apa, takutnya degan kejadian ini akan mempengaruhi psikologi anak kami, kami lapor sepuya kasus ini tidak terulang pada anak-anak yang lain," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto membenarkan adanya laporan tersebut.

"Masih kita dalami atas laporan tersebut, saat ini kita juga melakukan pengamanan terhadap tersangka di rumahnya agar tidak menjadi korban amukan massa," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved