Presiden Ini Sebut LGBT Lebih Berbahaya dari Komunis dan Harus Dihilangkan dari Muka Bumi
Presiden Polandia Andrzej Duda menyebutkan, bahwa gerakan LGBT adalah gerakan yang lebih berbahaya dari komunis.
Penulis: aries | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda menyebutkan, bahwa gerakan LGBT adalah gerakan yang lebih berbahaya dari komunis.
"LGBT bukan manusia, itu adalah ideologi. Ideologi ini membahayakan kehidupan sosial kita," sebut Andrzej Duda saat menggelar kampanye pemilihan Presiden Polandi di Kota Brzeg, Sabtu (13/6/2020) waktu setempat.
Polandia sendiri adalah sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik.
Sebelumnya, negara ini berada di bawah pengaruh pemerintahan komunis selama lebih dari empat dekade.
Dalam kampanyen pemilihan Presiden Polandia sendiri, kampanye tentang hak-hak kaum LGBT muncul sebagai tema kampanye utama.
Andrzej Duda yang didukung oleh partai berkuasa konservatif nasionalis adalam kelompok politik anti LGBT.
Sedangkan pesaingnya, Walikota Warsawa Rafal Trzaskowski adalah kelompok politik yang mendukuny toleransi bagi kaum gay dan lesbian.
Andrzej Duda , yang kini berusia 48 tahun, mengatakan bahwa generasi orangtuanya tidak berjuang untuk mengusir komunisme hanya untuk menerima "sebuah ideologi" yang menurutnya "bahkan lebih destruktif bagi manusia."
• Hubungan China-Australia Kian Memanas, Beijing Hukum Mati Pengedar Narkoba Asal Negeri Kanguru
• Sejak Pandemi Covid-19, Sentimen Anti China Terus Disebarkan Kelompok Ekstrem Sayap Kanan Australia
• Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Sebut Donald Trump Sebagai Bencana Bagi Amerika Serikat
Presiden Andrzej Duda mengatakan, bahwa selama era komunis Polandia,
rezim memastikan kelangsungan hidup dengan mengindoktrinasi generasi termuda.
“Hari ini, ada juga upaya untuk mendorong ideologi pada kita dan anak-anak kita, tetapi berbeda.
Benar-benar baru, tetapi juga neo-Bolshevisme. Dan itu adalah LGBT, dan ideologi ini harus dihilangkan dari muka bumi,"
Awal pekan ini, Duda menandatangani deklarasi tentang perlindungan terhadap anak-anak dari ideologi LGBT,
Serta larangan menyebarkan ideologi LGBT di lembaga-lembaga publik.
Banyak politisi konservatif di Polandia mengatakan mereka tidak menentang laki-laki gay dan lesbian sebagai individu,
Tetapi bersikeras menentang tujuan gerakan hak-hak sipil yang dinilai menyalahi kodrat kemanusiaan itu.
Putaran pertama Pemilihan Presiden Polandia sendiri dijadwalkan 28 Juni.
Selanjutnya, putaran kedua akan digelar pada 12 Juli untuk mempertarungkan dua kandidat teratas.
Namun, bila salah seorang kandidat meraih lebih dari 50%, maka pemilihan akan digelar hanya satu putaran.
Saat ini, terdapat 10 kandidat dalam pilpres tersebut.
Dari ke 10 kandidat itu, Andrzej Duda dan Trzaskowski merupakan kandidat dengan elektabilitas paling tinggi. ( Tribunpekanbaru.com )