Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

History

KISAH Petugas Pemakaman Jenazah Positif Covid-19, Dini Hari Makamkan Mayat

Banyak cerita para petugas yang turun langsung menangani pasien covid-19 hingga petugas pemakaman,

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / NASUHA NASUTION
Adi, petugas pemakaman mayat covid di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Banyak cerita para petugas yang turun langsung menangani pasien covid-19 hingga petugas pemakaman.    

Mereka dihantui kekhawatiran dan kecemasan saat berhubungan langsung dengan pasien maupun mayat covid. Sehingga mereka yang terjun menangani pasien maupun mayat covid tersebut merupakan yang sudah memiliki mental kuat.  

Seperti pengalaman Wardi atau yang biasa disapa Adi petugas kamar mayat di Instalasi Kamar Mayat RSUD Arifin Ahmad, ternyata ada cerita haru dan duka yang dijalani Adi sebagai petugas kamar mayat yang juga sekaligus memakamkan mayat.

Adi selalu standby di Kamar Mayat bila ada mayat baik itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terutama yang sudah positif covid, maka pemakaman akan dilakukan dengan protokol kesehatan.

Mereka petugas kamar mayat akan mengantar mayat tersebut ke tempat pemakaman yang disediakan di Muara Fajar Rumbai, yang mana tempat pemakaman itu berada di komplek pemakaman bagi mayat tanpa identitas selama ini dari Rumah Sakit.

Kembali Dihantam Covid-19, China Batalkan Seribuan Lebih Penerbangan Internasional

Sebagaimana protokol covid, setelah meninggal baik itu PDP maupun pasien positif covid maka harus dimakamkan sesegera mungkin. Mereka petugas kamar mayat yang bertugas untuk membungkus setelah melalui proses di ruang perawatan covid-19.

"Kami memproses pembungkusan di kamar mayat dengan plastik sebelum kami bawa ke pemakaman, meninggal kapan pun harus saat itu juga dimakamkan,"ujar Adi mulai bercerita dengan tribunpekanbaru.com.

Memang selama ini memakamkan mayat Mr x dan mengurus mayat di kamar mayat sudah menjadi tugas sehari-hari Adi, hanya saja selama ini belum pernah sampai memakamkan sampai tengah malam.

Apalagi pemakaman juga tidak seperti biasanya, harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sehingga sangat tersiksa dalam bekerja mengurus mayat covid tersebut.

"Ada sampai kami antar mayatnya pukul 03.00 dini hari, lokasinya jauh dari pemukiman masyarakat di Muara Fajar sana, ditambah lagi harus pakai APD," ujar Adi.

Viral Video Mengharukan, Jenazah Perawat Pasien Covid-19 Dilepas dengan Penghormatan Terakhir

Namun bagi Adi meskipun tetap was-was karena berhubungan dengan mayat covid tersebut dan harus pulang ke rumah bertemu keluarga, ia sudah pasrah dan menyerahkan sepenuhnya pekerjaannya kepada Tuhan.

"Memang kalau dipikirkan bisa kita stress, cuma kan semuanya harus dijalani dengan ikhlas, dan selalu berdoa agar jangan sampai tertular covid,"ujarnya.

Sehingga ketika ada keluarga pasien yang memarahi mereka saat mengurus mayat pasien covid, ia mengaku kesal, apalagi sampai ada keluarga mayat yang ribut dan mengajak berantam mereka petugas makam.

"Kami hanya menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, ada juga keluarga mayat yang ribut dan tidak terima kami yang makamkan, sampai ada yang mau berantem," ujar Adi.

Capek Pulang dari Sawah, Ibunya Ngomel dengan Nada Tinggi, Si Anak Langsung Tebas Ibu Pakai Cangkul

Namun tidak semuanya yang keberatan, sebagian ada juga yang ikhlas dan menyerahkan prosesi pemakaman dengan menggunakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved