Sukhoi dan MiG-29 Laris Manis di Tengah Ketegangan India-China, Rusia Kebanjiran Rezeki!
Hingga 31 Maret 2020, Hindustan Aeronautics Limited (HAL sudah merakit 272 unit jet tempur Su-30MKI secara lisensi dari Rusia untuk AU India
TRIBUNPEKANBARU.COM - Usai bersitegang dengan China, India berencana mengakuisisi jet tempur sukhoi dan juga MiG-29 dari Rusia.
Rencana ppembelian jet tempur tersebut diumumkan langsung oleh Angkatan Udara India pasca bentrok dengan China di perbatasan.
Proposal pengadaan super cepat 33 jet tempur baru sudah dikirimkan Angkatan Udara India ke Kementerian Pertahanan.
Diperkirakan pembelian 33 jet tempur baru bernilai Rs 5.000 crore setara Rp 9,4 triliun akan diputuskan Kementerian Pertahanan India, minggu depan.
India Today melansir khusus untuk pembelian MiG-29 dari Rusia, akan ada modifikasi untuk peningkatan jet tempur MiG-29.
Pembelian jet tempur baru ini merupakan yang kedua kali di era PM Modi.
Sebelum India memborong 36 jet tempur Rafale dari Perancis yang kontraknya ditandatangani pada 2016.
Jet tempur Sukhoi memang menjadi tulang punggung kekuatan udara India.
Melansir AIRSPACE REVIEW, biasanya pesawat-pesawat ini akan dirakit pabrik pesawat Hindustan Aeronautics Limited (HAL) bekerja sama dengan United Aircraft Corporation (UAC) dari Rusia.
Hingga 31 Maret 2020, Hindustan Aeronautics Limited (HAL sudah merakit 272 unit jet tempur Su-30MKI secara lisensi dari Rusia untuk Angkatan Udara India (IAF).
Jet tempur generasi keempat ++ ini dipatok 70,3 juta dolar AS per unit pesawat.
Landasan udara Daulat Beg Oldie (DBO) merupakan yang paling tinggi di dunia berada di 5.065 meter.
Dengan pencapaian ini akan memungkinkan angkatan bersenjata untuk menggunakan pesawat berat untuk mengangkit pasukan, pasokan, meningkatkan jaringan komunikasi dan juga berfungsi sebagai pendorong semangat bagi pasukan India yang bertugas di sana.
"Super Hercules C-130J mendarat di DBO, landasan terbang tertinggi di dunia pada pukul 6:54 pagi hari ini. Komandan Officer, Kapten Grup Tejbir Singh dan kru 'Pembajak Terselubung' bersama dengan perwira senior mendarat di landasan terbang DBO yang berlokasi di 16.614 kaki (5.065 meter) di daerah Aksai Chin, " kata IAF dalam sebuah pernyataan.
Lapangan udara diaktifkan kembali oleh IAF pada 2008 dengan pendaratan pesawat Antonov-32 di sana dari Chandigarh setelah terakhir digunakan dalam perang 1965 dengan Pakistan.
Tak hanya itu, India langsung memutuskan kontrak untuk merancang dan memasang sinyal dan jaringan telekomunikasi untuk segmen 417 km jalur kereta barang timur (DEFRC) antara Kanpur dan Deen Dayal Stasiun Upadhyay di Uttar Pradesh.
Sebelumnya pemenang tender adalah perusahaan China; Beijing National Railway Research & Design Institute of Signal and Communication Group Co Ltd pada 2016.
Dalam catatan yang beredar di media India, pemenang tender baru menyelesaikan 20 persen dari pekerjaan yang seharusnya dalam proyek bernilai Rs 471 crore setara Rp 879 miliar yang didanai Bank Dunia.
Sehari setelah Kementerian Telekomunikasi India sudah meminta perusahaan yang bernaung di bawahnya tidak menggunakan produk China dalam peningkatan jaringan 4G di India.
(*)
Sumber: Gridhot.ID
