Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saling Klaim Lembah Galwan, India:Jangan Klaim Sepihak, China Sebut Bertahun Pasukan Patroli di Sana

Tak ada habisnya, saling klaim lembah Galwan oleh India dan China. India keluarkan komentar tegas. China membalas dengan kalimat bertahan

Editor: Budi Rahmat
PTI via financialexpress.com
Pasukan militer India dan China berpatroli bersama di Lembah Galwan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Saling klaim Lembah Galwan berujung bentrok pasukan China dan India. Kedua negara sampai sekarang masih bersikukuh lembah tersebut milik mereka.

Bentrokan yang pecah di perbatqasan tersebut telah mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Perang klaim tersebut terus menggema di masing-masing pemerintahan  kedua negara.

India bersikukuh dengan keberadaan lembah tersebut, sedangkan China juga masih teguh pendirian terkiat keberadaa lokasi itu.

Kemudian India memperingatkan China agar "tak membuat klaim berlebihan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan" terkait klaim sepihak Lembah Galwan.

Truk pembawa tentara China untuk memperkuat barisan tentara penjaga perbatasan China - India usai bentrok yang menewaskan 30 tentara India pada Senin (15/6/2020)
Truk pembawa tentara China untuk memperkuat barisan tentara penjaga perbatasan China - India usai bentrok yang menewaskan 30 tentara India pada Senin (15/6/2020) (afp)

Sebanyak 20 tentara Negeri "Bollywood" tewas dalam ketegangan yang terjadi di wilayah Kashmir Senin malam waktu setempat (15/6/2020).

Meski mengaku ada korban, China tak merinci berapa prajuritnya yang tewas atau terluka, dalam ketegangan mematikan sejak 45 tahun silam.

Dalam kicauannya di Twitter, juru bicara kementerian luar negeri Beijing, Zhao Lijian, mengklaim Lembah Galwan adalah wilayah mereka.

Zhao mengklaim kawasan itu berada di bagian barat Garis Kontrol Aktual (LAC). "Selama bertahun-tahun, pasukan China berpatroli di sana," ujar dia.

Merespons pengakuan sepihak itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, menekankan dua pihak sepakat menangani situasi ini secara bijaksana.

"Membuat klaim yang berlebihan dan tak bisa dipertanggungjawabkan ini bakal memutarbalikkan pemahaman," jelas Srivastava dalam keterangan resmi.

Kedua belah pihak saling menuding melewati LAC, yang berujung pada baku hantam di antara militer dua negara di wilayah Ladakh.

Media setempat memberitakan, pejabat senior militer kedua belah pihak bertemu Kamis untuk mendinginkan tensi (18/6/2020). Namun, tak ada konfirmasi dari informasi itu.

Bentrokan Ladakh

Dilansir Al Jazeera, New Delhi menyatakan kedua pasukan tidak menggunakan senjata api, melainkan melempar batu dan saling membalas makian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved