Bagi-bagi Raport Jadi Ajang Minta-minta Hadiah Oleh Oknum Wali Kelas, Tak Bersyukur Meski Sudah PNS

Oknum Wali Kelas nakal minta-minta hadiah di moment bagi-bagi raport tersebut pun langsung viral di media sosoal.

Lensaindonesia.com
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Moment pembagian raport siswa kerap dijadikan ajang minta-minta hadiah oleh oknum wali kelas

Padahal, Wali Kelas di sekolah negri sudah berstatus PNS dan memiliki gaji besar dan cukup umtuk memenuhi kebutuhan keluarga, kecuali gaya hidupnya.

Tak jarang wali murid pusing tujuh keliling setiap pembagian raport tiba.

Oknum Wali Kelas berdalih sebagai uang lelah karena telah menginput nilai muridnya.

Mereka pun biasanya berdalih, jika hadiah tersebut diserahkan secara sukarela tanpa paksaan.

Oknum Wali Kelas nakal minta-minta hadiah di moment bagi-bagi raport tersebut pun langsung viral di media sosoal.

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Joko Nurkamto MPd memberikan pandangannya. 

Menurut Joko, sapaannya, wali kelas dalam postingan yang viral memang menandakan adanya tendensi untuk meminta hadiah.

Namun, Joko juga tidak membenarkan perlakuan wali murid yang memposting hal tersebut di jagat maya.

"Sebaiknya kalau wali murid keberatan, jangan posting di publik, dilaporkan saja ke kepala sekolah," ujar Joko kepada Tribunnews, Senin (22/6/2020).

Pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd.
Pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. (Tribunnews/Istimewa)

Joko menilai tindakan memposting aib orang lain yang belum tentu benar merupakan perilaku yang tidak baik.

Namun, bila unggahan tersebut benar adanya, ia menyayangkan sikap wali kelas yang terkesan meminta hadiah.

"Kalau dilihat dari perspektif agama, itu memperlihatkan aib orang lain yang belum tentu benar, karena dari perspektif sendiri tidak ada saksi."

"Kalau postingan itu benar, maka saya anggap guru itu tidak bagus. Meminta-minta itu tidak bagus apapun bentuknya," papar Joko kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.

Joko mengatakan, tindakan wali kelas tersebut bisa mengarah kepada indikasi korupsi, yakni gratifikasi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved