Perempuan Muda di Thailand Potong Alat Vital Ayah Pakai Pisau Roti, Dilecehkan Sejak Usia 10 Tahun
Penegak hukum menemukan jenazah sang ayah, dengan kondisi penis telah terputus dan luka di kepala
Ketika istri pria itu datang untuk mengambil jenazahnya, dia memberi tahu aparat bahwa putrinya itu sempat diasuh oleh korban yang adalah mantan suami ketika berusia 10 tahun.
Selama tiga tahun dalam asuhan korban, ibu pelaku mengungkapkan mantan suaminya itu kasar, dan yakin putrinya sudah dilecehkan.
Ibu itu menerangkan, karena penyiksaan yang dilakukan mantan suami, anaknya itu jatuh ke dalam ketergantungan narkoba dan alkohol.
"Dia adalah anak dari pelaku pelecehan. Tak ada ibu yang kuat untuk menanggung ini," jelasnya ketika dimintai keterangan oleh aparat.
Wanita 29 tahun tersebut awalnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Srithanya, sebelum dokter menyimpulkan dia cukup sehat untuk menghadapi penuntutan.
Letnan Kolonel Polisi Pornphraphaphon Sonso menerangkan, mereka bertanggung jawab untuk tetap menjaganya, selain memproses kejahatannya.
Penyidik menjelaskan, saat ini mereka belum bisa melakukan pengembangan kasus dengan kondisi pelaku yang belum sepenuhnya pulih.
Melawan dan Potong Penis Pemerkosa
Kisah seorang gadis di Pakistan hampir sama. Demi membela kehormatannya saat hendak diperkosa, gadis berusia 28 tahun itu melakukan perlawanan saat akan diperkosa, dengan memotong penis pelakunya.
Gadis yang dirahasiakan identitasnha tersebut mengalami nasib tragis pada Selasa (4/2/2020).
Dia didatangi seorang pria di rumahnya di tengah Provinsi Punjab, Pakistan, dan nyaris menjadi korban pemerkosaan.
Kepada petugas kepolisian Mohamed Ilyas, gadis ini menceritakan dia sedang berada di rumah dan ada seorang pria yang membobol rumahnya.
Gadis itu kemudian melarikan diri ke dapur dan mengambil pisau.
Segera saat pelaku hendak memperkosanya, gadis itu langsung menyabetkan pisaunya dan mengenai penis pelaku.
"Pelaku yang berusia 28 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit di Faisalabad dan diinterogasi polisi setelah kondisinya membaik," terang Ilyas dikutip dari South China Morning Post (SCMP).